Peringati Hari Pers ke-77 PWI 9 Februari: Kenali Sejarah dan Perannya

- 9 Februari 2023, 09:45 WIB
Ilustrasi Peringati Hari Pers ke-77 PWI 9 Februari: Kenali Sejarah dan Perannya
Ilustrasi Peringati Hari Pers ke-77 PWI 9 Februari: Kenali Sejarah dan Perannya /Pexels/Frans Van Heeder

Sebelumnya, ia juga mengawali karier Jurnalistiknya di Surat kabar Medan Prijaji pada 1921 milik Tirto Adhi Soerjo.

Bersama Mas Marco Kartodikromo, beberapa tokoh perintis IJB lainnya adalah Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soernaningrat atau yang kemudian dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara, Mohammad Joenoes, dan seterusnya.

Selain IJB, di Hindia Belanda (Indonesia) kala itu, kemudian berdiri beberapa organisasi wartawan lainnya, seperti Inlandsche dan Chinesche Journalisten Boud pada 1919, Persatoean Kalem Journalis pada 1932, dan lainnya.

Adanya beberapa organisasi jurnalis, membuat wacana untuk menyatukan perkumpulan-perkumpulan wartawan itu. Akhrinya, pada Desember 1933 di Surakarta, dibentuklah Persatoeak Djoernalis Indonesia (PERDI).

Peran PWI Dalam Pers
Di masa pergerakannya, wartawan bahkan sempat menyandang dua peranan sekaligus. Selain sebagai aktivis pers yang melaksanakan tugas-tugas pemberitaan dan membangkitkan kesadaran nasional.

PWI juga berperan sebagai aktivis politik yang melibatkan diri secara langsung dalam kegiatan membangun perlawanan rakyat terhadap penjajah. Keduanya memiliki tujuan tunggal, demi mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.

Dalam awal mula pembentukannya, PWI memiliki peranan lain yang berguna demi kemajuan pers. Pergerakan hingga wadah persatuan.

PWI Sebagai Media Pergerakan
Zaman dulu, surat kabar ataupun majalah menjadi sarana komunikasi yang utama bagi PWI, untuk menetapkan kebangkitan nasional, dalam rangka mencapai cita-cita perjuangan.

Dengan waktu yang relatif singkat, di awal tahun 1920. Telah tercatat sebanyak 400 penerbitan dalam berbagai corak, yang tersebar ke seluruh kota yang ada di Indonesia.

Kala itu, pendiri Sarekat Dagang Islamiah, Tirtohadisurjo, menjadi redaktur dan penerbit Medan Prijaji di Bandung. Peran ini hampir bersamaan dengan lahirnya Boedi Oetomo.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x