1.Wujud etilen glikol jernih dan tidak berbau.
Dikarenakan wujud etilen glikol jernih dan tidak berbau, sehingga menurut Profesor Zubairi Djoerban tidak menyebabkan orang curiga dan khawatir pada mulanya.
2.Etilen glikol rasanya manis.
Selain jernih dan tidak berbau, etilen glikol rasanya manis.
Profesor Zubairi Djoerban mengatakan, beberapa hewan bahkan menyukai etilen glikol.
Sehingga, lanjut Profesor Zubairi Djoerban, banyak dokter hewan di AS yang akrab dengan toksisitas etilen glikol.
Hal itu disebabkan karena, seringnya kasus keracunan pada hewan kucing atau anjing yang menjilat cairan radiator.
Selanjutnya, Profesor Zubairi Djoerban menegaskan bahwa etilen glikol menyebabkan keracunan apabila dikonsumsi.
"Masuk melalui mulut adalah rute paparan yang sering terjadi.
Seperti pada kasus di Gambia dan Indonesia, yang diduga akibat obat sirup yang beredar selama ini, " tutur Profesor Zubairi Djoerban.