SEMARANGKU - Soal hacker Bjorka kembali berulah dan menghebohkan lapisan masyarakat Indonesia.
Salah satu klaim Bjorka yang menjadi topik hangat di jagat maya adalah mengenai kebocoran data milik negara.
Dalam konferensi pers, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengakui bahwa bocornya data memang benar-benar terjadi.
Kendati demikian, Mahfud mengatakan hal tersebut masih belum membahayakan data negara. Lantaran menurutnya, kasus kebocoran ini tidak berkaitan dengan data-data rahasia milik negara Indonesia.
"Saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi, itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia," kata Menkopolhukan Mahfud MD.
Mahfud menilai, data-data yang dibocorkan Bjorka kepada publik adalah hal-hal yang sudah diberitakan melalui media cetak.
Untuk menindaklanjuti dan mendalami kasus yang mengundang beragam reaksi ini, Mahfud mengatakan pemerintah akan menggelar rapat.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) terkait dugaan kebocoran data tersebut.
Baca Juga: Hacker Bjorka Klaim Kantongi Data Pribadi Jokowi, Begini Reaksi Kepala Sekretariat Presiden
"BSSN telah melakukan koordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara," terang Juru Bicara BSSN Ariandi Putra.
Seperti diketahui bahwa Bjorka mengklaim dirinya telah meretas berbagai data negara yang berlabel rahasia.
Bukan hanya itu, Bjorka juga menyebut bahwa ia memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM Card milik masyarakat Indonesia.
Sontak saja pernyataan tersebut langsung mengundang reaksi berbeda dan menghebohkan publik.***