Wanita Pertama di Indonesia Yang Menjadi Pilot Pesawat Tempur TNI AU

- 28 Mei 2020, 23:02 WIB
Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti merupakan wanita Indonesia pertama yang menjadi pilot pesawat tempur TNI AU.
Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti merupakan wanita Indonesia pertama yang menjadi pilot pesawat tempur TNI AU. /Antara

Semarang - Pilot pesawat tempur di TNI? Dulu rasanya tidak mungkin tapi sekarang beda ceritanya. Kini TNI Angkatan Udara (AU) akan memiliki pilot pesawat tempur atau Fighter pertamanya di Indonesia.

Slot untuk penerbang wanita saat ini mulai banyak di Indonesia tapi terbatas hanya pada pesawat komersial dan sejenisnya. Sekolah-sekolah penerbang saat ini sudah banyak dihuni oleh wanita-wanita cantik yang ingin berkarir di dunia kedirgantaraan.

Tapi khusus untuk TNI AU, penerbang tempur wanita memang belum ada sejak pertama didirikan. Bahkan untuk seorang pria saja kompetisi untuk masuk ke jajaran elit penerbang ini sangat susah karena dituntut kesiapan fisik dan tingkat intelegesianya. 

Namun tahun ini ada yang berbeda, kini TNI AU kedatangan seorang wanita cantik yang akan menjadi salah satu personil untuk menjaga wilayah udara RI. Dia adalah Letda Pnb Ajeng Tresna Dwi Wijayanti yang akan dinobatkan menjadi penerbang tempur perempuan pertama di matra udara RI.

Baca Juga: Samsung Galaxy S20 Berteknologi Canggih, Apa Saja Keunggulannya!

Secara resmi KASU Marsekal TNI Yuyu Sutisna melantik perempuan kelahiran Jakarta, 25 September 1995 itu, di Auditorium IG. Dewanto, Mabes TNI AU Cilangkap, Jakarta Timur, Senin 18 Mei 2020.

Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu 17 Mei 2020, mengatakan, selain melantik Letda Pnb Ajeng, KSAU juga melantik 42 perwira TNI AU.

Di dalamnya termasuk dua perwira wanita dan dua perwira TNI AD, pada upacara Wisuda Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan ke-97 atau Wingday.

Upacara diadakan secara sederhana pada dua tempat, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat sehubungan kondisi pandemi covid-19.


Di Mabes TNI AU, seperti dikutip dari Antara, Marsekal Yuyu akan menyematkan wing penerbang dan menyerahkan trofi kepada dua lulusan terbaik dan satu perwakilan siswa dari TNI AD.

Baca Juga: Penjualan APV Justru Meningkat di Tengah Masa Pandemi Covid-19

Sedangkan wisudawan lainnya mengikuti upacara dari Wisma Adisutjipto di Yogyakarta dan terhubung melalui jaringan video jarak jauh.

Terpilihnya Letda Pnb Ajeng Tresna sebagai penerbang tempur menjadi sejarah bagi TNI, khususnya TNI AU.

Karena pada Wingday Sekbang-97 inilah untuk pertama kalinya TNI AU akan memiliki seorang penerbang tempur wanita atau fighter yang akan menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.

Seusai dilantik, perwira lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 ini akan memulai pengabdiannya di Skuadron Udara 15 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Magetan yang mengoperasikan pesawat tempur T50i Golden Eagle.

Baca Juga: Ini Dia Video Kawasaki Ninja ZX 25R Terbaru Dengan Knalpot Racing

Dalam wawancara jarak jauh Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus M Yuris dengan Letda Pnb Ajeng, Minggu sore, terungkap, putri pasangan Kolonel Sus Prayitno dan Wiwi Sundari ini memang memiliki tekad yang bulat untuk menjadi fighter.
Sebab, para instrukturnya memberikan motivasi yang besar setelah melihat kemampuan fisik, psikis, dan bakat terbangnya yang mumpuni.

"Saya hanya menjalani dengan serius dan menikmati semua tahapan latihan terbang hingga akhir. Para instruktur menyemangati saya agar bisa menjadi fighter dan sekarang hal tersebut terwujud," kata Ajeng.

Ketika ditanya apakah pernah menonton film Captain Marvel, salah satu seri dari The Avengers yang dibintangi aktris Brie Larson sebagai Carol Denver, seorang pilot tempur perempuan angkatan udara yang menjelma menjadi superhero, perempuan berdarah Jawa ini mengaku belum pernah menontonnya.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia MXGP Tidak Mungkin Tanpa Penonton, Ini Sebabnya..!


Dengan resminya dia menjadi fighter di salah satu Skuadron tempur TNI AU,  kini Ajeng Tresna bisa menjadi role model bagi juniornya yang ingin mengikuti jejaknya. Dia telah membuktikan jika kaum perempuan juga mampu menjadi penerbang tempur TNI AU yang sama baiknya dengan penerbang tempur laki-laki.

Setelah seluruh wisudawan dilantik oleh KASAU maka akan segera bergabung dengan skuadronnya masing-masing yang terdiri dari 34 penerbang pesawat fixed wing dan 10 penerbang rotary wing (helikopter).

Khusus untuk penerbang tempur atau fighter akan menjalani Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Tempur (KPTPT) di Skuadron Udara 15 sebelum menjalani masa transisi di skuadronnya masing-masing.

Peraih trofi siswa terbaik kategori fixed wing diraih oleh Letda Pnb Ravi dari Payakumbuh dan kategori rotary wing Letda Pnb Sandro dari Pekanbaru. (*)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah