Jokowi Sebut Kunci Utama Gotong Royong Guna Bangun SDM Unggul, Pemerintah Tekan Stunting Tahun Ini

- 11 Januari 2022, 20:00 WIB
Jokowi Sebut Kunci Utama Gotong Royong Guna Bangun SDM Unggul, Pemerintah Tekan Stunting Tahun Ini
Jokowi Sebut Kunci Utama Gotong Royong Guna Bangun SDM Unggul, Pemerintah Tekan Stunting Tahun Ini /Tangkapan layar Instagram akun @jokowi
 
SEMARANGKU - Pemerintah berupaya untuk peningkatan taraf hidup masyarakat, Jokowi bersama jajarannya berkomitmen meningkatkan human capital index juga upaya penanganan stunting.
 
Selama kurun waktu dua tahun Indonesia diterpa pandemi, Jokowi pun menyebut pemerintah secara kontinyu menjaga stabilitas ekonomi ke depan. Selain percepatan vaksinasi, hingga menurunkan angka stunting di tahun 2022.
 
Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk percepatan vaksinasi di kalangan sekolah-sekolah, serta pemberian bantuan KIP di tahun ini.
 
Sementara itu, peningkatan sisi kesehatan juga menjadi fokus pemerintah tahun ini, Jokowi menegaskan bahwa human capital index Indonesia naik menjadi 0,54 pada 2020.
 
 
"Dari upaya peningkatan sisi kesehatan dan sisi pendidikan yang telah dilakukan, alhamdulillah human capital index kita juga mengalami kenaikan yang cukup baik dari 0,52 di tahun 2017 menjadi 0,54 di tahun 2020, dan ini akan terus kita tingkatkan." tegas Jokowi.

Lebih jauh, Jokowi menuturkan, guna menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul, pemerintah terus meningkatkan upaya penanganan stunting. Di tahun 2021, pemerintah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 24,4 persen.

"Masalah stunting yang menjadi tantangan besar sumber daya manusia unggul kita, SDM unggul kita, terus kita turunkan. Alhamdulillah angka stunting di 2021 turun menjadi 24,4 persen dari yang sebelumnya 37,2 persen tujuh tahun yang lalu." ujar Jokowi.

Selain itu, pemerintah juga terus menjamin akses terhadap pendidikan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. 
 
 
Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah terus melanjutkan pemberian bantuan bagi pelajar mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

"Misalnya untuk tahun 2021, diberikan KIP dengan anggaran sebesar 11 triliun rupiah untuk 21 juta siswa di seluruh tanah air, KIP Kuliah yang anggarannya sebesar 9,4 triliun rupiah juga telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di seluruh tanah air di tahun 2021." terang Jokowi.

Kemudian, pemerintah juga menjalankan Program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar untuk menciptakan sumber daya manusia unggul, yakni dengan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama.

"Tahun yang lalu 50 ribu peserta dan tahun ini kita targetkan 150 ribu peserta di mana 40 persen dari peserta magang adalah talenta-talenta digital yang ingin kita siapkan." ujar Jokowi.

Selain mencetak generasi muda yang profesional dan kompetitif di pasar kerja, pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti juga menjadi perhatian serius pemerintah.

Presiden Jokowi menekankan semua pihak harus bersama-sama memperkokoh pendidikan Pancasila yang telah diberikan oleh BPIP secara terus menerus ke seluruh penjuru tanah air.
 
Jokowi mengatakan bahwa menjaga toleransi antar masyarakat sebangsa dan setanah air guna meningkatkan persatuan dan kesatuan. Disamping memupuk sikap gotong-royong masyarakat terus digalakkan.

"Menjaga toleransi antar anak bangsa dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan sikap gotong royong masyarakat yang terus akan kita gelorakan. Karena keberhasilan kita mengatasi pandemi Covid-19, kunci utamanya kemarin adalah hanya satu, yaitu kegotongroyongan kita semuanya." tegas Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi saat ini dihadapkan pada globalisasi yang tinggi dan arus informasi yang kuat antar negara, Indonesia patut bangga karena karakter kebangsaannya tetap selalu berada pada posisi yang kokoh.

"Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya terus kita perkokoh. Nilai-nilai luhur Pancasila harus terus kita jaga menjadi pegangan bagi generasi-generasi penerus kita." tandas Jokowi.

Presiden Jokowi juga menyebut Indonesia patut bersyukur saat ini kasus Covid-19 di tanah air masih terkendali. Kasus positif covid-19 per 9 Januari 2022 sebanyak 529 kasus, sudah turun 99 persen dari puncak pada bulan Juli lalu.

"Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., kita berhasil mengelola tantangan kesehatan yang sangat kompleks ini. Kalau kita lihat di bulan Juli, kita betul-betul pada posisi yang penuh dengan kengerian dengan angka kasus 56 ribu per hari." terang Jokowi.

Selain itu, upaya percepatan vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah, membuat Indonesia masuk lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.

"Dosis pertama telah mencapai 81 persen dan dosis kedua telah mencapai 56 persen, dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70 persen. Ini juga perlu kita syukuri." kata Jokowi.

Meskipun pandemi saat ini terkendali, Jokowi meminta seluruh komponen bangsa untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama dengan merebaknya varian Omicron.

"Walaupun kita berhasil mengendalikan pandemi, namun kita tetap harus hati-hati, tetap harus waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena adanya varian Omicron." pungkasnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x