Sebanyak 902 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru, Kondisi Hujan Awan Panas Berhenti

- 5 Desember 2021, 16:49 WIB
Sebanyak 902 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru, Kondisi Hujan Awan Panas Berhenti
Sebanyak 902 Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru, Kondisi Hujan Awan Panas Berhenti /PMJ News/

SEMARANGKU – Sebanyak 902 warga mengungsi karena terkena dampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021, pukul 15.20 WIB.

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Juga: Sebanyak 13 Warga Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Semeru

Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru Alami Peningkatan, BNPB Respon Langkah Cepat Tanggap Darurat

Saat ini, terdapat 902 warga mengungsi di sejumlah titik untuk mengamankan diri di tempat yang lebih aman.

Berikut rinciannya: 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian :

- SDN Supiturang 04, kurang lebih 80 orang

- Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, kurang lebih 50 orang

- SDN Oro-Oro Ombo 3, kurang lebih 20 orang

- SDN Oro-Oro Ombo 2, kurang lebih 35 orang

- Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo, kurang lebih 20 orang

- Balai Desa Oro-Oro Ombo, kurang lebih 40 orang

- Balai Desa Sumberurip, kurang lebih 25 orang

- SDN Sumberurip 2, kurang lebih 25 orang

Selain itu, sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus, Desa Oro-Oro Ombo.

 Sebanyak 409 orang mengungsi di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro dengan rincian :

- Balai desa Sumberwuluh

- Balai desa Penanggal

- Balai desa Sumbermujur

- Dusun Kampung Renteng,  Desa Sumberwuluh

- Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh

Sisanya, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian dengan rincian :

- Balai desa Condro

- Balai desa Pasirian

- Masjid Baiturahman Pasirian

- Masjid Nurul Huda Alon-alon Pasirian

Seperti dikutip dari laman resmi BNPB, Minggu, 5 Desember 2021, Abdul Muhari, Ph.D.  Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, terdapat 2 kecamatan yang terdampak sebaran awas panas.

Dua kecamatan ini antara lain Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang serta Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.

“Selain itu terdapat delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono,” imbuh Abdul Muhari.

Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari.

Kecamatan Pagelaran pada Desam Clumprit.

Kecamatan Wajak pada Desa Bambang.

Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari.

Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit.

Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari.

Kecamatan Turen pada Desa Talok.

Rumah warga juga tertutup abu vulkanik yang dikeluarkan saat erupsi berlangsung. Erupsi Gunung Semeru kali ini, memutuskan jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan.

Otomatis akses jalan Lumajang – Malang lumpuh, karena jembatan Gladak Perak menjadi penghubung kedua wilayah tersebut.

Untuk itu, BPBD Kabupaten Lumajang berupaya untuk membuka akses jalan dan mendata sejumlah kerugian.

“Pantauan secara visual menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru,” jelas Abdul Muhari.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah