Network
SEMARANGKU - Jokowi menyebut pemerintah terus berbenah jelang penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada tahun 2022. Sejak 1 Desember kemarin Indonesia resmi memegang tampuk presidensi G20 selama satu tahun ke depan.
Hal itu tentu saja, KTT G20 ini menjadi ajang pembuktian Indonesia mampu melakukan dengan baik, sejalan dengan itu Jokowi juga menyebut agenda itu berdampak pada ekonomi tanah air.
Salah satu tugas utama Jokowi beserta pihaknya antara lain mencegah kembalinya lonjakan kasus Covid-19 di tengah pembukaan akses bagi WNA, seiring dengan KTT G20 di Bali pada tahun 2022.
Baca Juga: Stok Beras Nasional Masih Aman, Jokowi: Kita Belum Pernah Impor pada Tahun 2021
Hal itu sangat penting, Jokowi meminta jajarannya untuk memastikan prokes ketat diterapkan, mulai dari kegiatan untuk Sherpa Meeting KTT G20 di Jakarta serta agenda Finance Track di Bali pada awal Desember 2021.
"Dunia akan melihat kita. Oleh sebab itu, kemampuan kita dalam mengendalikan pandemi betul-betul diuji dan utamanya dalam menjalankan protokol kesehatan." tutur Jokowi.
Pasalnya, KTT G20 harus menjadi ajang Indonesia untuk take action menyambut peluang bisnis, di antaranya sektor pariwisata. Namun, semua itu ada syaratnya tetap waspada terhadap wabah, meskipun sudah terkendali.
Berdasarkan catatan Kemenparekraf Presidensi Indonesia di KTT G20 pada tahun depan berpotensi mendatangkan wisman dari 20 negara anggota, organisasi internasional, dan negara undangan.
Baca Juga: Resmikan Bendungan dan Tanam Padi Bersama di Jawa Timur, Presiden Jokowi Berangkat Bersama Staff
