Baru Dilantik Jadi Kepala Sekolah, Seorang Guru SD di Minahasa Utara Terkejut Sekolahnya Ternyata Tidak Ada

- 30 September 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi sekolah, Baru Dilantik Jadi Kepala Sekolah, Seorang Guru SD di Minahasa Utara Terkejut Sekolahnya Ternyata Tidak Ada
Ilustrasi sekolah, Baru Dilantik Jadi Kepala Sekolah, Seorang Guru SD di Minahasa Utara Terkejut Sekolahnya Ternyata Tidak Ada //Freepik/@upklyak

Azam juga menjelaskan, bahwa ibunya mengetahui nama sekolah yang akan menjadi tempat bertugasnya menjadi kepala sekolah dari acara pelantikan tersebut.

“Namun, sementara pelantikan berlangsung nama Ibu saya dibaca sebagai kepala sekolah di SD Negeri Kecil Warukapas,” jelas Azam.

Penempatan tersebut menjadi awal mula permasalahan yang dialami Rasni Jubaidi Bone Agus, karena sekolah tersebut ternyata tidak ada bahkan sampai menghubungi Hukum Tua Desa Warukapas untuk mengkonfirmasi kebenaran dari sekolah tersebut.

“Yang menjadi masalah di sini, sekolah tersebut tidak ada sama sekali di daerah Warukapas Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (sudah dikonfirmasi langsung ke Hukum Tua Desa Warukapas),” tulis Azam.

Tidak tinggal diam, Rasni Jubaidi Bone Agus langsung mengadukan masalah tersebut ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Minahasa Utara. Namun, jawaban dari lembaga tersebut juga sama mirisnya.

“Kemudian tadi pagi (Selasa 28 September 2021) Ibu saya pergi ke BKD Minahasa Utara untuk mengkonfirmasi hal tersebut, tetapi jawabannya sangat miris. Mereka mengatakan bahwa mereka saja baru mengetahui bahwa sekolah itu tidak ada keberadaannya,” keluh Azam.

Imbas dari permasalahan tersebut, Rasni Jubaidi Bone Agus terpaksa harus menunggu 2 hingga 3 bulan ke depan untuk pelantikan kepala sekolah selanjutnya.

Sebagai anaknya, Azam tentu saja mengeluh dengan apa yang terjadi di dalam Pemerintah dan BKD hingga munculnya nama sekolah fiktif tersebut.

Menurut Azam, ibunya mendapatkan perlakuan yang tidak adil walaupun ibunya sudah memenuhi syarat untuk menjadi kepala sekolah.

“Berbicara tentang syarat dan tanggung jawab, Ibu saya sudah memenuhi syarat, Ibu saya sudah sudah berbakti selama 35 tahun dan lulusan Sarjana Golongan IV A/Pembina, dan selalu mengajar di kelas 6 selama 30 tahun lamanya, dan 5 tahun di kelas 1,” tulis Azam.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah