Megawati Soekarnoputri Perintahkan Ganjar Pranowo Lakukan Ini, PDIP Harus Siap!

- 28 September 2021, 19:49 WIB
Ganjar Pranowo mendapat perintah dari Megawati Soekarnoputri untuk melakukan antisipasi di Jateng.
Ganjar Pranowo mendapat perintah dari Megawati Soekarnoputri untuk melakukan antisipasi di Jateng. /Dok. Humas Prov. Jateng

SEMARANGKU - Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan perintah kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Perintah dari Megawati tersebut diterima Ganjar saat pembukaan Pelatihan Manajemen Baguna PDI Perjuangan secara daring, Selasa 28 September 2021.

Ganjar pun mengaku memang punya pemikiran yang sama dengan apa yang diperintahkan Megawati.

Baca Juga: Sebarkan Hoaks Megawati Soekarnoputri Terbaring Koma, DPD PDIP Laporkan Seorang YouTuber

Dalam acara tersebut, Megawati meminta Ganjar untuk mengambil langkah terkait mitigasi dan kesiapsiagaan bencana di beberapa daerah rawan.

Sinergitas pemerintah daerah, kader partai, masyarakat, dan instansi terkait menjadi kunci dalam penanggulangan bencana.

Menurut Ganjar, perintah Megawati kepada kepala daerah, struktural partai, anggota DPRD, dan Baguna PDIP untuk merespons bencana merupakan langkah bagus.

Ganjar mengatakan waktunya sangat tepat kalau diterapkan di Jateng sehingga semua kader partai harus siap dilatih.

Baca Juga: Dapat Lukisan Karya Pelukis Asal Semarang, Megawati Senyum Sumringah

"Saya kira bagus sekali. Pertama, tadi pelatihannya termasuk bagaimana membaca informasi BMKG tiap hari, tadi permintaan Ibu (Megawati) tiap hari," ucap Ganjar.

"Kedua, early warning system dengan peringatan yang tradisional saja. Misal kentongan, memberikan kode alam atau kalau orang Jawa bilang 'ilmu titen'. Itu kemudian dihidupkan lagi, kader partai menggerakkan," lanjutnya.

Adapun dalam acara itu, Megawati  memberikan arahan tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.

Tidak hanya mengenai sistem peringatan dini tetapi juga bagaimana tanggap darurat, reaksi cepat, dan tepat sasaran seandainya bencana terjadi.

Dia juga sempat menyoroti beberapa daerah di Jateng yang dinilai rawan longsor dan banjir karena banyak pegunungan dan sungai.

Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan Pemprov Jateng langsung melaksanakan arahan tersebut.

Bahkan sejak lama  area rawan bencana di Jateng sudah dipetakan. BPBD Jateng sudah melakukan rapat beberapa hari lalu untuk memetakan wilayah rawan itu.

Sebagai contoh, kesiapsiagaan di daerah pegunungan seperti wilayah eks Karesidenan Kedu ke arah Barat sampai Eks Karesidenan Banyumas.

"Ini rawan longsor maka kita harus edukasi kepada mereka (masyarakat). Kemudian daerah sekitar pegunungan karena seluruh wilayah di sekitar pegunungan itu rawan longsor termasuk di sekitar Soloraya karena ada Gunung Lawu dan beberapa daerah rawan longsor," katanya.

Pemetaan juga mengarah pada daerah-daerah yang lebih rendah. Itu juga sebagai antisipasi apabila longsor tidak selesai diduga akan ada lepasan air yang mengakibat genangan atau banjir di wilayah rendah.

"Peringatan yang diberikan Bu Mega tadi termasuk area rawan banjir. Semarang raya ini termasuk rawan banjir, Solo atau di sekitar Bengawan Solo itu juga rawan. Terus kemudian kita bisa cek seluruh sungai besar seperti Elo itu juga bisa rawan banjir. Kita musti menyiapkan atau siap siaga," jelas Ganjar.

Dalam kesiapsiagaan inilah Baguna PDI Perjuangan harus siap. Tentunya harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, juga dengan SAR, PMI, TNI, Polri, sampai dengan BNPB dan BPBD-nya.

"Tadi siang di Jawa Tengah juga ada BAZNAS siaga bencana. Ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang cukup bagus. Kalau bisa dikonsolidasikan maka tidak hanya soal mitigasi pencegahan tapi seandainya terjadi tanggap darurat mereka cukup terlatih untuk itu termasuk search and rescue-nya," tandas Ganjar. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah