DPRD Mimika Kutuk Teror KKB Ancam Keselamatan Guru, Daud Bunga: Pelanggaran HAM!

- 11 April 2021, 12:26 WIB
Komisi A DPRD Mimika Daud Bunga mengutuk keras Pelanggaran HAM kelompok KKB atas Guru Guru di Beoga
Komisi A DPRD Mimika Daud Bunga mengutuk keras Pelanggaran HAM kelompok KKB atas Guru Guru di Beoga /Dok. Humas Polda Jateng

SEMARANGKU - Komisi A DPRD Mimika Daud Bunga mengutuk keras aksi teror kelompok KKB yang mengancam keselamatan guru.

Hal ini disampaikan saat dirinya menyemayamkan salah satu korban termasuk guru terbaik Yonathan Renden dalam aksi penembakan brutal KKB, Sabtu 10 April 2021.

Tokoh Toraja Papua ini menyampaikan duka yang sangat mendalam kepada tim Himas Nemangkawi.

 

"Mereka guru terbaik, mereka dari masyarakat sipil tidak hubungannya dengan aparat TNI-POLRI. Tidak banyak orang yang mau bertahan hidup di pedalaman, hidup bersama keluarga bertahan di sana di hutan," katanya dalam keterangan resminya diterima Semarangku.com.

Baca Juga: Kesaksian Kepala Sekolah SMPN1 Beoga Papua yang Selamat dari Teror Penembakan Brutal KKB

Baca Juga: Mabes Polri Tegaskan Terduga Teroris FA Bukan Pengurus Muhammadiyah

Dengan kejadian tersebut, Daud Bunga mengutuk keras kelompok KKB karena sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya mengutuk keras tindakan ini. Kami harap aparat keamanan bertindak menjaga diri dan juga menegakkan hukum yang belaku," terangnya.

Terkait guru Toraja, Daus melanjutkan, korban dari keganasan KKB harus merenggut dua orang guru yang rela dan mendidik anak Papua.

"Kedua korban dari Toraja, tidak banyak orang pendatang yang mau bertahan disitu. Mereka mendidik anak Papua dengan setulus hati, mendidik anak-anak pedalaman Papua," imbuhnya.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Update 11 April 2021 yang Bisa Ditukar dengan Hadiah

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Hari Ini Minggu 11 April 2021, Tukar dengan Hadiah Garena!

Terakhir, Daud meminta kepada aparat hukum untuk bertindak tegas atas kejadian insiden kematian guru terbaik oleh kelompok KKB.

"Sekali lagi, Kami orang Toraja percaya aparat, dan kami taat hukum. Kami mohon aparat menjaga masyarakat tanpa terkecuali, apalagi guru yg mendidik anak Papua, kami sangat sesalkan kejadian ini," tandasnya.***

Editor: Sauqi Romdani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x