Network
SEMARANGKU – Kominfo baru-baru ini mengumumkan ada 13 lokasi pertama yang mendapatkan layanan 5G salah satunya kota Semarang.
Hal tersebut disampaikan melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kominfo 2020-2024.
Hadirnya layanan 5G di Indonesia memiliki sejumlah potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nasional.
Layanan 5G akan tersedia di enam Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa yaitu Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Serang.
Baca Juga: Tokoh Pemuda Papua Bongkar Kelakuan Kriminal KKB Cara Rekrut Orang, Pemabuk dan Pejudi Termasuk
Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Tinjau Vaksinasi dan Saksikan Donor Plasma Konvalesen
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan enam lokasi itu dianggap layak baik dari segi potensi pasar maupun dukungan infrastruktur.
“Pemilihan lokasi 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa sebagai pilot project pada tahap awal implementasi 5G adalah karena 6 lokasi tersebut dianggap feasible baik dari sisi potensi pasar maupun dukungan infrastruktur,” ungkap Kominfo.
Selain itu, ada lima destinasi wisata super prioritas yang mendapatkan layanan 5G, yaitu Labuan Bajo (NTT), Mandalika (NTB), Likupang (Sulut), Borobudur (Jateng), dan Danau Toba (Sumut).
Sementara dua lokasi lainnya, yaitu Ibu Kota Baru Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur dan satu industri manufaktur.
Baca Juga: Link Live Streaming Persik Kediri vs Madura United FC di Indosiar dan TV Online Piala Menpora 2021
Baca Juga: Bansos Tunai Cair Bulan April 2021, Berikut Cara Mencairkan Syarat Pakai KTP!
IKN disebut telah 100 persen menggunakan jaringan serat optik dan layanan mobile seluler 4G, maka tinggal bersiap saja untuk implementasi layanan 5G.
Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama sesudah layanan 5G di 13 lokasi tersebut akan diperluas sesuai dengan pertumbuhan di lokasi-lokasi lain.
Kominfo menyebut telah melaksanakan sepuluh kali uji coba jaringan 5G pada periode tahun 2017-2019.
Mulai uji coba jaringan 5G skala indoor sampai dengan outdoor yang juga melibatkan jaringan aktif secara end-to-end.
Pada sisi riset dan pengembangan, Badan Litbang mencatat Kominfo telah melakukan dua kali penelitian terkait jaringan 5G.***
