Meski Sudah Dibantah, Tawaran Landasan SpaceX ke Elon Musk Berujung Kemarahan Masyakarat Biak Papua

- 11 Maret 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi peluncuran satelit spaceX Elon Musk yang direncanakan oleh Pemerintah di Biak, Papua. Masyarakat setempat menolak peluncuran tersebut.
Ilustrasi peluncuran satelit spaceX Elon Musk yang direncanakan oleh Pemerintah di Biak, Papua. Masyarakat setempat menolak peluncuran tersebut. /Satelit ASEAN

 

SEMARANGKU – Sempat tersiar kabar jika Presiden Jokowi tawarkan landasan SpaceX kepada Elon Musk.

Tawaran yang sempat jadi ramai itu untuk penggunaan sebagian pulau Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua sebagai tempat peluncuran Roket Space X pada bulan Desember 2020.

Sudaha ada bantahan dari pemerintah terkait penggunaan kawasan Biak untuk tempat peluncuran SpaceX.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Bantuan Kuota Internet Gratis Telkomsel Pengguna Nomor Baru

Namun kabar yang sudah tersiar membuat masyarakat Biak menentang keras rencana pembangunan landasan peluncuran Roket SpaceX.

Mereka khawatir pembangunan itu akan mendorong deforestasi, meningkatkan kehadiran militer Indonesia, dan mengancam masa depan penduduk di pulau itu.

“Landasan Roket SpaceX ini akan menghilangkan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi jika kami protes, kami akan segera ditangkap,”ucap Kepala Suku Biak Manfun Sroyer  dalam laman The Guardian 9 Maret 2021.

 Baca Juga: Dulu Bekas Tambang Pasir, Ganjar : Embung Kedung Banteng Kita Tata Ulang Menjadi Tempat Wisata di Boyolali

Pantai timur Biak yang menghadap Samudera Pasifik dan lokasinya satu derajat di bawah ekuator, ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi.

Roket SpaceX yang diluncurkan di lokasi tersebut dikatakan akan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai orbit. Kedekatannya dengan cagar alam juga menjadikannya pilihan utama untuk landasan peluncuran.

Tetua Biak Tineke Rukabu juga menyatakan penolakan keras tidak menerima proyek Roket SpaceX di pulau rakyatnya.

 Baca Juga: Lagi! Kartu Prakerja Gelombang 14 Dibuka Hari Ini, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

“Anda memahami apartheid, pembunuhan orang kulit hitam. Jika anda membawa bisnis anda kesini, anda secara lagsung mensposori genosida Indonesia terhadap orang Papua,”ucap Tineke Rukabu.

Pembangunan landasan Roket SpaceX ini merupakan bagian dari rencana Elon Musk untuk meluncurkan 12.000 satelit pada tahun 2026 yang diklaim dapat menyediakan internet berkecapatan tinggi namun murah melalui layanan internet Starlink.

Namun, sebuah percobaan Roket SpaceX meledak pada bulan ini setelah mendarat, kegagalan ketiga berturut-turut.

 Baca Juga: Modal NIK dan KK bisa Lolos Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 14 Hari Ini

Di sisi lain, Presiden Jokowi juga berusaha memikat Tesla (perusahaan milik Elon Musk) untuk ke Indonesia dan mempromosikan deposit nikelnya.

Tujuannya tidak lain untuk menjadikan Tesla sebagai produsen baterai Electric Vehicle (EV) terbesar kedua di Asia Tenggara.

Jika hal tersebut berhasil, Tesla dan SpaceX dijanjikan dapat mempercepat ekstrasi sumber daya termasuk tembaga dan nikel di Papua.

“Kami menawarkan kontrak raksasa untuk jangka waktu yang lama pada bulan Juli 2021 nanti, jika anda menambang nikel secara efisien dan dengan cara yang peka terhadap lingkungan,” respon Elon Musk kepada pejabat Indonesia.

 Baca Juga: Cara Menghilangkan Rasa Bosan dengan Tips Mudah, Bisa Dilakukan di Rumah!

Orang Papua dan pakar lingkungan JATAM, khawatir penambangan yang diperluas akan meningkatkan deforestasi, mencemari situs warisan dunia laut UNESCO yang diusulkan, dan membahayakan kesehatan masyarkat setempat serta memperburuk kerusakan lingkungan.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x