Pantai timur Biak yang menghadap Samudera Pasifik dan lokasinya satu derajat di bawah ekuator, ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi.
Roket SpaceX yang diluncurkan di lokasi tersebut dikatakan akan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk mencapai orbit. Kedekatannya dengan cagar alam juga menjadikannya pilihan utama untuk landasan peluncuran.
Tetua Biak Tineke Rukabu juga menyatakan penolakan keras tidak menerima proyek Roket SpaceX di pulau rakyatnya.
Baca Juga: Lagi! Kartu Prakerja Gelombang 14 Dibuka Hari Ini, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
“Anda memahami apartheid, pembunuhan orang kulit hitam. Jika anda membawa bisnis anda kesini, anda secara lagsung mensposori genosida Indonesia terhadap orang Papua,”ucap Tineke Rukabu.
Pembangunan landasan Roket SpaceX ini merupakan bagian dari rencana Elon Musk untuk meluncurkan 12.000 satelit pada tahun 2026 yang diklaim dapat menyediakan internet berkecapatan tinggi namun murah melalui layanan internet Starlink.
Namun, sebuah percobaan Roket SpaceX meledak pada bulan ini setelah mendarat, kegagalan ketiga berturut-turut.
Baca Juga: Modal NIK dan KK bisa Lolos Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 14 Hari Ini
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga berusaha memikat Tesla (perusahaan milik Elon Musk) untuk ke Indonesia dan mempromosikan deposit nikelnya.
Tujuannya tidak lain untuk menjadikan Tesla sebagai produsen baterai Electric Vehicle (EV) terbesar kedua di Asia Tenggara.