Baca Juga: Bela Palestina, Jerman Menuntut Israel Hentikan Pembangunan Pemukiman di Tepi Barat
Baca Juga: Prihatin dengan Kematian Akibat Pandemi, Bill Gates Tulis Surat Tahunan, Ini Isinya!
“Jarak luncur awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu pada jarak maksimum 5 km dari puncak Gunung Merapi”, tambahnya.
Hanik juga menyebut bahwa awan panas masih berpotensi terjadi di Gunung Merapi. Daerah yang berpotensi bahaya awan panas guguran dan guguran lava adalah alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi. Potensi bahaya erupsi eksplosif ini berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak.
Baca Juga: Kominfo Buka Lowongan Pekerjaan Hingga Februari, Ini syarat dan Cara Melamar!
Baca Juga: Iran Bongkar Aib dan Keburukan Menlu AS Baru Antony Blinken, Pernah Blokir Pasokan Obat!
Hanik mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut mengingat awan panas guguran dan lahar hujan dapat terjadi sewaktu-waktu.
“BPPTKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera kami tinjau kembali,” tutupnya.***