Erupsi Lagi! Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, Mengarah ke 5 Daerah Ini

- 27 Januari 2021, 17:07 WIB
Foto awan panas Gunung Merapi.
Foto awan panas Gunung Merapi. /Twitter.com/@BPPTKG/BPPTKG

SEMARANGKU – Gunung Merapi diketahui telah memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Baru-baru ini, gunung tersebut mengeluarkan rentetan awan panas guguran.

Erupsi Gunung Merapi dikenal bersifat efusif di mana tipe erupsi Gunung Merapi disertai dengan pertumbuhan  kubah lava, disertai guguran lava & awanpanas guguran.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, melalui akun Twitter resmi BPPTKG, mengatakan bahwa pada hari ini, Rabu, 27 Januari 2021, Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran.

Baca Juga: Pulau Jawa Akan Terapkan Lockdown? Begini Kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Baca Juga: BPPTKG Catat 22 Kali Awan Panas Guguran Meluncur dari Gunung Merapi ke Arah Barat Daya

Erupsi Lagi! Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran yang Mengarah ke 5 Daerah Ini

“Pada hari ini, Rabu (27 Januari 2021), sejak pukul 00.00-14.00 WIB, Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik,” kata Hanik.

Akibat dari kejadian awan panas guguran tersebut, sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal, seperti di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan beberapa lokasi di Klaten.

“Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, & menutup sumber air,” ungkap Hanik terkait  kejadian hujan abu yang terjadi.

Baca Juga: Pemerintah Bagi-bagi Sembako Rp200 Ribu Bulan Februari Besok, Simak Cara Daftar Sampai Cek Penerimanya

Baca Juga: Ganjar Pranowo Setelah 2 Minggu Disuntik Vaksin Covid-19: Biasa Aja

Hanik menyatakan bahwa jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG–PVMBG-Badan Geologi, yaitu sejauh 5 km dari Puncak  Merapi pd alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, & Putih.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut. 

Selain itu, terkait dengan masih musim penghujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Soal Vaksinasi Covid-19 Tahap II di Jawa Tengah: Nggak Ada Persiapan Khusus

Baca Juga: Beda dengan BPUM Rp2,4 Juta! Ini Syarat Dapat Bantuan Modal Rp10 Juta untuk Wirausaha Pemula dari Pemerintah

Terkait dengan potensi bahaya saat ini, Hanik menyatakan bahwa potensi bahaya erupsi berupa guguran lava dan awan panas pada sector selatan-barat daya.

“Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak,” katanya.

Sementara itu, erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x