Salah satu contoh perawatan yang akan dilakukan adalah dengan menunjukkan gambar kejadian setelah penyuntikan kepada peserta vaksinasi.
Melalui gambar tersebut, diharapkan peserta vaksinasi akan menyadari bahwa penyuntikan tidak akan memberi efek samping apa pun.
"Tidak bisa dibilang 'jangan takut, jangan takut ya', harus ada pendekatan psikologis dan pendampingan. Selain itu juga bisa disampaikan contoh-contoh gambar bahwa orang yang disuntik tidak terjadi masalah apa-apa.Kalau orang yang traumatik tidak bisa begitu saja (disuntik)," katanya.
Baca Juga: Kemendikbud Angkat Bicara Soal Pemaksaan Pakai Jilbab di Sekolah Negeri, Begini Katanya
Baca Juga: Buat yang Penasaran, Ini Timeline Sidang Pemakzulan Donald Trump di Senat AS
Akan tetapi, Harif meyakini bahwa sebagian besar masyarakat tidak memiliki ketakutan terhadap jarum suntik. Menurut dia, program vaksinasi ini bukanlah yang pertama, sehingga masyarakat kemungkinan sudah terbiasa.
"Saya kira tidak banyak (yang takut jarum suntik) karena pengalaman hidup masyarakat di hari ini, mereka hidup sejak 1960-an, di mana negara sudah banyak program vaksinasi dan pengalaman itu sudah ada," kata Harif.***