Network
SEMARANGKU - Sempat dikabarkan dalam keadaan kritis karena positif Covid-19, muncul kabar yang mengatakan bahwa Syekh Ali Jaber ingin dimakamkan di Lombok jika dirinya telah meinggal dunia di Indonesia.
Menepis kabar yang menyebut keadaan kritis Syekh Ali Jaber karena positif Covid-19.
Abu Waras selaku asisten pribadi Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa kondisi Syekh Ali Jaber kini sedang membaik.
Baca Juga: Meski Kartu Prakerja Dilanjut di 2021, Golongan Ini Tetap Dilarang Daftar!
Baca Juga: Update! Token Listrik Gratis Januari 2021 dari PLN Khusus Golongan Ini
Akan tetapi, muncul kabar melalui sebuah video di Youtube yang menyebut Syekh Ali Jaber ingin dimakamkan di Lombok jika dirinya telah meninggal dunia di Indonesia.
Syekh Ali Jaber juga mengakui bahwa Lombok adalah pulau kesayangannya. Dikutip dari Jurnal Presisi: Dikabarkan Kritis, Syekh Ali Jaber: Kalau Saya Meninggal Mohon Dimakamkan di Lombok
"Hubungan saya dengan Lombok bahkan saya bercita-cita Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok. Lombok termasuk pulau kesayangan saya", ujar Syekh Ali Jaber dalam sebuah video yang diunggah pada channel Sasak Update.
Baca Juga: BST Rp300 Ribu Cair Lagi, Login dtks.kemensos.go.id, Simak Cara Mencairkannya
Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Pulang, Kapolda Jawa Tengah: Tak Ada Pengamanan Khusus, Tapi...
Perihal dirinya ingin dimakamkan di Lombok, berdasar pada kecintaannya terhadap pulau Lombok.
Tak hanya itu, atas dasar histori kehidupannya pula, ia ingin untuk dimakamkan di Lombok jika meninggal di Indonesia.
"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok", cerita Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Pemerintah Sudah Pastikan Tanggal Vaksinasi Nakes, Padahal BPOM Belum Keluarkan Izin Vaksin Sinovac
Baca Juga: Jadwal TV Trans 7 Hari Ini Selasa 5 Januari 2021 Ada Indonesia Giveaway, OOTD, dan Opera Van Java
"Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah jepang di Lombok. Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok", lanjutnya.
(Avilia Primaturin/Jurnal Presisi)***
