234 Kiai Meninggal Selama Pandemi, PBNU Lakukan Gebrakan untuk Beri Perlindungan dari Covid-19

- 28 Desember 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi Lindungi keluarga dari Covid-19.
Ilustrasi Lindungi keluarga dari Covid-19. /PIXABAY/mohamed_hassan/

SEMARANGKU – Sebanyak 234 kiai dan tokoh NU meninggal selama pandemi Covid-19 sejak Maret hingga Desember ini.

Selain itu, ada 112 pesantren yang menjadi klaster Covid-19 dengan lebih dari 5.000 santri dan kiai terkonfirmasi positif Covid-19. Dari ribuan santri yang terserang Covid-19, dua diantaranya meninggal dunia.

Prihatin dengan keadaan ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana membuat gebrakan baru untuk memberi perlindungan para kiai, tokoh NU dan para santri dari Covid-19. Apalagi diperkirakan pandemi masih berlangsung tahun depan.

Baca Juga: Diprediksi Kasus Covid-19 di Yogyakarta Melonjak pada Januari 2021, Ini Antisipasi Dinas Kesehatan

Baca Juga: Elsa Takkan Biarkan Nino Tahu Reyna Adalah Anak Kandungnya! Bocoran Ikatan Cinta RCTI 28 Desember

“Pandemi ini sangat luar biasa ancamannya, ini mengancam keselamatan warga Nahdliyin terutama para kiai kita. Hingga tanggal 24 Desember kemarin ada sekitar 234 orang kiai dan tokoh NU yang meninggal dunia selama masa pandemi,” kata Ketua Satkor Covid-19 Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU Ulun Nuha, Minggu 27 Desember 2020, dikutip dari ANTARA.

Meski begitu, Ulun Nuha menegaskan, 234 kiai dan tokoh NU yang meninggal selama pandemi tersebut, tidak semua tutup usia dalam kondisi positif Covid-19.

“Jadi kita tidak menyatakan beliau (para kiai/tokoh NU) meninggal karena COVID-19, kita menyatakan beliau meninggal selama masa pandemi,” tegas Ulun Nuha.

Baca Juga: Wow! Nilai Tukar 1 Bitcoin Setara dengan 1 Unit Apartemen di Jakarta, Naik 400 Persen

Baca Juga: Wah! Tonton Video Sambil Rebahan Bisa Dapat iPhone 12 dan Samsung A10s dari Telkomsel, Intip Caranya

Lepas dari itu, jika dibandingkan dengan jumlah kiai yang meninggal dunia pada periode yang sama pada tahun 2019, jumlah 234 orang tersebut berarti meningkat enam kali lipat.

“Pada tahun 2019 lalu, para kiai atau tokoh NU yang meninggal dunia kurang dari 50 orang, hanya sekitar 40-an yang meninggal dunia pada tahun lalu,” kata Ulun Nuha.

Prihatin dengan kondisi ini, PBNU yang konsen dengan penanganan pandemi Covid-19, membentuk Satgas NU Peduli.

Baca Juga: Datangkan Alat GeNose C19 Buatan UGM, Warga Jateng Cukup Keluarkan Rp 15-25 Ribu untuk Tes Covid-19

Baca Juga: Sangat Memudahkan, Ini 6 Aplikasi Penanganan Covid-19 yang Resmi, Ada Halodoc dan Alodokter

Satgas NU Peduli ini melibatkan sejumlah badan otonom NU untuk melindungi warga Nahdliyin di Tanah Air dari ancaman pandemi tersebut.

“Amanah dari Buya Said (Said Aqil Siradj), kita fokus melindungi warga termasuk warga pesantren dengan berupaya melakukan edukasi untuk melindungi, serta melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan, kampanye, audit kesehatan agar warga NU berdaya untuk menegakkan protokol kesehatan,” terangnya.

Gebrakan yang dilakukan PBNU ini diharapkan mampu memberi perlindungan bagi para kiai, tokoh NU, dan santri pada pandemi Covid-19 ke depan agar tidak lagi ada banyak korban yang meninggal.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x