Network
SEMARANGKU – Indonesia patut bangga, pantun kini diakui dan menjadi salah satu warisan dunia oleh UNESCO
UNESCO yang merupakan atau organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan dunia memasukkan pantun asal Riau sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia.
Pantun sebagai warisan dunia menjadikan kabar gembira bagi Indonesia di tengah pandemi COVID-19 ini.
Baca Juga: Link Live Streaming Atletico Madrid vs Elche Gratis di TV Online - La Liga Spanyol Pukul 20.00 WIB
Baca Juga: Solo Akan Punya Laboratorium Anti Doping Kelas Dunia, Dibangun di Rumah Sakit ini
Perjuangan agar pantun asal Kepri ditetapkan sebagai warisan dunia tidak terlepas dari keuletan para tokoh melayu dan budayawan. Seperti Abdul Malik Abdul Malik, dan Syahrial dari Dinas Kebudayaan, dan Datok Alipon yaitu Sang Maestro Pantun asal Kepri.
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberi apresiasi pada UNESCO atas catatan tersebut.
Sekretaris Daerah Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang, mengucapkan terima kasih kepada budayawan dan tokoh melayu memperjuangkan pantun asal Kepri dan Riau agar diakui dunia.
Baca Juga: Viral Foto Din Syamsuddin Pidato Pelanggaran HAM Indonesia di Markas PBB, Benarkah?
"Perjuangan para tokoh, budayawan dan maestro pantun akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kepri. Ini tentu menjadi bagian sejarah pantun yang selalu diingat dunia," katanya sebagaimana dikutip dari Antaranews, Sabtu, 19 Desember 2020.
Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji mengatakan untuk memperjuangan pantun ditetapkan sebagai warisan dunia, kata dia tidak mudah.
Sejumlah budayawan dan tokoh melayu di Kepri dan Riau membentuk tim. Tim mengumpulkan data-data, dan menganalisis hingga membuahkan naskah akademik pada tahun 2017.
Baca Juga: Jadwal BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 Tahap 1 Cair ke Pekerja, Ini Penjelasan Kemnaker!
Malik berpendapat bahwa sekarang Kepri dapat menggunakan ikon "Kepulauan Riau, Negeri Pantun Warisan Dunia".
‘’Diharapkan kejayaan pantun ini menambah semangat kita semua, pemerintah daerah, masyarakat, pekerja seni-budaya, dan akademisi untuk mengembangkan dan membina budaya melayu di Kepulauan Riau," tuturnya. ***
