Astaghfirullah! Akibat Korupsi Mensos Juliari, Sarden Bansos yang Dikirim Berisi Banyak Air

- 10 Desember 2020, 05:40 WIB
Ilustrasi Ikan kemasan kaleng atau sarden.
Ilustrasi Ikan kemasan kaleng atau sarden. /pixabay/monicore

SEMARANGKU – Sarden bansos yang diberikan Kemensos pada masyarakat terdampak Covid-19 ternyata dipilihkan yang murah dan banyak air.

Sarden bansos itu juga tak bermerk terkenal sebagaimana dijual di mal. Karena sarden ini lebih banyak mengandung air.

Sarden bansos yang murah dan banyak air ini menjadi salah satu bukti korupsi anggaran bansos di Kemensos dengan tersangka Mensos Juliari Batubara.

Baca Juga: Klik Link stimulus.pln.co.id Ada Token Listrik Gratis PLN Desember bagi Pelanggan 450 dan 900 VA

Baca Juga: BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta Tetap Cair Tahun Depan? Cek Syarat dan Cara Daftar Agar Dapat!

Kualitas sarden bansos itu diungkap oleh Koordinator MAKI, Boyamin Saiman. Ia membawa sejumlah barang yang merupakan bansos dari Kemensos.

“Sarden itu harganya skeitar Rp 6 ribu, isi lebih banyak air. Ikannya sedikit dan saos. Merk tidak jelas,” kata Boyamin dalam ILC yang ditayangkan akun di Youtube Indonesia Lawyers Club, Rabu 9 Desmeber 2020.

Selain sarden, isi bansos lainnya adalah minyak goreng dengan harga pasaran sekitar Rp 22 ribu.

Baca Juga: Lengkapi Data Ini Agar BLT UMKM BPUM Rp 2,4 Juta Cair Setelah Cek NIK KTP di eform.bri.co.id/bpum

Baca Juga: Ada Pulsa Rp7,5 Juta Gratis dari Telkomsel, Ini Syarat dan Cara Daftar Agar Dapat!

Untuk beras, ada 10 Kg per paket. Namun Boyamin menyebut kualitasnya tidak bagus. Karena ada hitam-hitamnya.

Beras itu ditaksir seharga Rp 6 ribu-Rp8 ribu per Kg nya. Roti Rp 30 ribu. Susu dengan ukuran 400 gram dengan harga Rp 44.160.

Jika ditotal semuanya, harga bahan-bahan makanan di Bansos itu hanya Rp 188.160 rupiah.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Bayern Munchen Vs Lokomotiv Moscow Gratis TV Online, Liga Champions 03.00 WIB

Baca Juga: PBB Minta Israel Hentikan Aktivitas Nuklir, Namun 6 Negara Ini Tidak Setuju!

Boyamin mengaku sudah mengecek harga pasaran untuk barang-barang tersebut. baik itu di tingkat grosir atau pasar.

“Total harga ada di kisaran Rp 188.160. Masih jauh dari angka Rp 260 ribu,” kata Boyamin.

Rp 260 ribu tersbeut merupakan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah. Artinya ada selisih harga hampir dua kali lipat.

Padahal kalau beli barangnya di pabrik maka harga akan jauh lebih murah. Bisa jadi, uang yang diduga ditilep lebih besar dari harga bahan makana yang diberikan pada masyarakat. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: TV One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah