BBPTKG Yogyakarta: Potensi Ancaman Erupsi Gunung Merapi Semakin Dekat

31 Oktober 2020, 15:18 WIB
Ilustrasi Gunung Merapi. /Aditya99966/Pixabay

SEMARANGKU - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis pernyataan bahwa aktivitas erupsi Gunung Merapi semakin dekat dengan waktunya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam acara Dasawarsa Merapi 'Refleksi Merapi 2010 untuk Mitigasi di Masa Pandemi' yang diselenggarakan secara daring. Senin, 26 Oktober 2020.

Hanik mengatakan bahwa waktu erupsi Gunung Merapi sudah semakin dekat diprediksi tidak akan separah erupsi yang terjadi pada tahun 2010.

Baca Juga: STAY Kritik Mnet Atas Dugaan Penghinaan dan Manipulasi Terhadap Stray Kids di Twitter

Baca Juga: Mantan Menteri Kesehatan Periode 2004-2009, Siti Fadillah Supari Hirup Udara Bebas

"Pemendekan jarak Electronic Distance Measurement (EDM) juga terukur dari pos-pos dan titik-titik ukur yang ada di sekeliling Merapi,” sebutnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," tambahnya.

Dikutip oleh Semarangku dari RRI.co.id pada Sabtu, 32 Oktober 2020, Hanik Menjelaskan bahwa terdapat 3 jenis erupsi Merapi yang terjadi sejak tahun 2006 sampai saat ini, namun status merapi hingga ssat ini disebut masih berstatus waspada.

Baca Juga: Taeyeon Girls Generation Pinjamkan Suara Emasnya di Game Gran Saga, Cek MV-nya di Sini

Erupsi gunung gunung merapi disebut memunculkan potensi bahaya berupa guguran lava dan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif.

"Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik menunjukkan proses pergerakan magma menuju permukaan,” ucapnya.

“Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif. Jarak aman tetap lebih dari 3 km dari puncak. Status masih waspada," tambah Hanik.

Baca Juga: ARMY Bisa Punya Tato BTS, Big Hit Bekerja Sama Dengan Instant Tatto Luncurkan Tato Temporer

Berdasarkan data pengamatan dua pekan terakhir, tampak terlihat peningkatan kegempaan. Laporan mingguan aktivitas Merapi tanggal 23-29 Oktober 2020, tercatat ada ratusan gempa di Merapi.

 Rinciannya, 81 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 864 kali gempa Fase Banyak (MP), 10 kali gempa Low Frekuensi (LF).

Selain itu, terjadi 367 kali gempa Guguran (RF), 286 kali gempa Hembusan (DG) dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Baca Juga: BTS Akan Tampilkan Dynamite dan Debutkan Lagu Utama Album BE di The American Music Awards AMAs 2020

Pada periode 16-22 Oktober 2020, BPPTKG Yogyakarta mencatat 167 kali gempa Hembusan (DG), 63 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 433 kali gempa Fase Banyak (MP), 23 kali gempa Low Frekuensi (LF), 170 kali gempa Guguran (RF) dan 16 kali gempa Tektonik (TT).

Laju pemendekan di Merapi juga disebut mengalami perubahan. Pada periode minggu sebelumnya tercatat laju pemendekan sebesar 2cm/hari. Sementara pada periode pengamatan 23-29 Oktober menjadi 4cm/hari.***

Editor: Bakrisal Rospa

Sumber: RRI.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler