Debat Pilkada Diusulkan Digelar Secara Virtual oleh Ganjar Pranowo untuk Cegah Klaster Virus Corona

9 September 2020, 18:28 WIB
POSTER Pilkada Serentak 2020. Ganjar Pranowo usul untuk debat Pilkada dilakukan secara virtual /kpujatim.go.id/.*/kpujatim.go.id

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan kepada KPU agar pelaksanaan debat kandidat Pilkada digelar secara virtual. Selain itu, Ganjar juga usul agar media sosial dimaksimalkan untuk sampaikan visi misi, ini untuk hindari klaster baru virus Corona.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo usai mengikuti Rakorsus Tingkat Menteri yang dipimpin Menko Polhukam melalui konferensi video. Ganjar mengatakan, pihaknya diingatkan untuk mempersiapkan Pilkada serentak dengan hati-hati.

“Sifatnya sebenarnya brief dan mengingatkan ya, agar tidak terjadi situssi yang nanti mempengaruhi kondisi kesehatan karena lagi pandemi,” kata Ganjar, Rabu 9 September 2020.

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Tidak Akan Cair Jika HRD Perusahaan Acuhkan Hal Ini!

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Minta Walikota Hendrar Prihadi Klarifikasi Data Covid-19 ke Pusat

Ganjar Pranowo kemudian menyinggung kejadian di Boyolali, di mana sempat muncul klaster dari pengawas Pemilu. Menurut Ganjar, Hal ini berbahaya bila tidak diinformasikan dan disiapkan secara baik.

“Nah ini kalau mereka tidak mendapatkan informasi yang baik, cara kerja yang baik, perlindungan peralatan atau APD yang baik, ini bahaya,” tegas Ganjar.

Sehingga, Ganjar Pranowo pun dalam kesempatan itu mengusulkan agar tahapan Pilkada serentak selanjutnya yakni debat kandidat, dilakukan secara virtual.

Baca Juga: Ramai Ditunggu, Kapan Jadwal Pendaftaran Program Prakerja Gelombang 8?

Baca Juga: Pencairan BLT Tahap 3, Subsidi Gaji Rp600.000 Masih 4 Hari Lagi, Ini Penjelasannya!

“Saya sih mengusulkan karena pendaftaran sudah, mereka sekarang pemeriksaan kesehatan, kalau bisa nanti debat-debatnya nggak usah ada lah, virtual aja,” ucap Ganjar.

Selain itu, lanjut Ganjar, tahapan seperti penyampaian visi misi yang biasanya mengundang banyak massa, juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan media sosial atau elektronik.

Ditanya apakah ada sorotan khusus dari 21 Kota/Kabupaten yang menggelar Pilkada serentak, Ganjar Pranowo menyebut hanya Kota Semarang yang disebut harus lebih dicermati karena Zona Merah.

Baca Juga: Maaf! BLT Tahap 3 Hanya Dikhususkan untuk Golongan Ini, Apakah Kamu Termasuk?

Baca Juga: 3,5 Juta Data Calon Penerima BLT Rp600 Ribu Tahap 3 Sudah Diterima Kemnaker, Cek Namamu!

“Hari ini yang disebutkan oleh pusat hanya Kota Semarang kok, maka di Kota Semarang memang harus lebih ketat memberlakukan itu (protokol kesehatan),” tegas Ganjar. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler