Wakil Ketua KPK Beri Penjelasan soal Chat Main Belakang Layar: Tidak Ada Tujuan Negatif

14 April 2023, 09:10 WIB
Wakil Ketua KPK Beri Penjelasan soal Chat Main Belakang Layar: Tidak Ada Tujuan Negatif /

SEMARANGKU - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak, mengklarifikasi soal chat yang dikirimkan kepada Muhammad Idris Froyoto Sihite, Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM.

Publik menduga isi pembicaraan itu terkait permintaan uang dengan kode 'main di belakang layar'. Johanis mengaku telah menjalin hubungan persahabatan yang cukup lama dengan Idris Sihite dan percakapan dengan sahabatnya tersebut tidak memiliki tujuan negatif.

Johanis dan Idris dikatakan punya kesamaan, yakni pernah mempunyai profesi berlatar belakang institusi kejaksaan. Johanis mengklaim pembicaraan dengan sahabatnya itu mengutarakan soal keluh kesah mereka yang merasa tidak diperhatikan Jaksa Agung.

Baca Juga: Mengenal Protection Visa, Perlindungan yang Diajukan TikToker Awbimax Gegara Kritik Daerah Lampung

“Seperti yang disampaikan bahwa saya adalah sahabat (dengan Idris Sihite), dan memang saya bersahabat dengan beliau, saya satu kantor dengan beliau dulu, sehingga persahabatan memang itu berjalan sebagaimana mestinya," kata Johanis.

Dia lalu menjelaskan obrolan tersebut terjadi sebelum statusnya ditetapkan pensiun dan juga sebelum aktif bertugas di KPK.

"Menjelang saya memasuki usia pensiun, tentunya kalau orang usia pensiun ini kan dalam kondisi yang sibuk kemudian tiba-tiba harus berhenti, tentunya kita harus mempersiapkan juga. Sama dengan seorang yang menikah, ketika akan menikah tentunya mempersiapkan juga hal-hal apa yang dia perlukan, jangan sampai nanti ketika pensiun baru kebingungan," sambungnya.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin itu menegaskan obrolannya dengan Idris tidak mempunyai tujuan negatif. Ia hanya membicarakan tentang hukum bisnis.

"Saya berdiskusi dengan beliau, chatting dengan beliau bahwa saya akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan tentunya memberikan pendapat hukum, kemudian mungkin saja memberikan hal-hal pengetahuan yang bersifat keperdataan Kepada beliau, karena beliau itu juga seorang yang saya anggap orang yang mempunyai kemampuan intelektual yang baik, karena beliau juga seingat saya alumni dari UI S1, S2, dan S3," ungkapnya.

Penjelasan-penjelasan tersebut dinyatakan oleh Johanis sebagai maksud dari 'main di belakang layar' yang sempat disinggung bersama Idris.

Baca Juga: Media Asing Soroti Ulah Bea Cukai Indonesia, Sebut Todong Turis Taiwan di Bali: Cek Versi Radio Taiwan

"Ini yang saya maksud saya itu bekerja di belakang layar, karena itu bukan pekerjaan yang seharusnya saya kerjakan, pekerjaan kantor, ini pekerjaan-pekerjaan di luar kantor yang bisa saya kerjakan, mana tahu ada yang minta pendapat hukum atau legal opinion atau mungkin ada permintaan-permintaan untuk koreksi suatu perikatan atau perjanjian-perjanjian tentang dari perusahaan-perusahaan swasta gitu. Nah itulah yang kemudian saya nggak tahu tahu-tahunya ada di Twitter. Saya sendiri bukan pengguna Twitter," tandasnya.

Itulah klarifikasi dari wakil ketua KPK tentang chat yang dilakukan.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler