SEMARANGKU – Nama Zainudin Amali menjadi pembicaraan hangat, pasalnya ia mengundurkan diri dari Menpora.
Hal itupun digubris oleh Bapak Jokowi, bahwasannya Zainudin Amali sudah menyatakan pengunduran diri secara informal, belum lewat surat resmi.
Zainudin, terpilih sebagi Wakil Ketua Umum(Waketum) PSSI pada tanggal 16 Februari 2023.
Untuk pengganti Zainudin sebagai menpora, belum ada. Jokowi menegaskan bahwa akan memberitahu jika penggantinya sudah ada
Baca Juga: Erick Thohir Resmi Jadi Ketum PSSI Baru, Janji Lanjutkan Liga 2 dan Liga 3
“Pengganti Zainudin Amali di Menpora kalau sudah ada resminya baru saya bicara.”
Pria berusia 60 tahun ini, ingin lebih fokus mengurus PSSI, ujarnya dalam Kongres Luar Biasa (KLB).
Padahal Pak Presiden ingin ia merangkap sebagai Waketum dan Menpora. Bagaimana profil lengkap Zainudin Amali?simak ulasan berikut.
Zainudin Amali lahir di Gorontalo pada 16 Maret 1962. Ia pernah bersekolah di SD Negeri Buhu Gorontalo, SMP Negeri 1 Manado, SMA Negeri 4 Manado. Amali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di STIE Swadaya, Jakarta dan lulus pada 1992.
Baca Juga: Kongres PSSI Ricuh Peserta Minta Pemungutan Suara Diulang, Ratu Tisha Wakil Ketua Umum
Setelah itu, Amali melanjutkan pendidikanke tingkat magister dan dokto. Ia tercatat mendapatkan gelar Magister sains pada bidang Kebijakan Publik dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (beragama) tahun 2016.
Sementara, Ia meraih gelar Doctor di bidang Ilmu Pemerintahan pada 2019. Catatanny dalam memimpin perusahaan juga cukup banyak seperti di PT Putra Mas, PT Wirabuana Dwi Jaya Persada, PT Girana Sendiko, PT Makmur Triagung dan PT Supra Dinakarya.
Amali, pernah menjadi politisi dari partai Golongan Karya, karens sukses di Golkaria dipilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama tiga kali berturut-turut. Ia mewakili Provinsi Gorontalo sebagai anggota DPR 2004 – 2009.
Pada Pemilu Legislatif, ia kembali mencalonkan diri, san terpilih lagi. Namun untuk perwakilan Provinsi Jawa Timur. ia mendapat suara mencapai 31.086. lalu berapakah perbandingan gaji Amali menjadi Menpora dan PSSI?
Dilansir dari berbagai sumber, gaji pokoko jajaran menteri Kabinet Jokowi mendapatkan pendapatan lainnya seperti dana operasional, dana kinerja, dana protokoler dan lain-lain, yang diatur dalam Kepres RI No. 68 Tahun 2001.
Pada peraturan pemerintah (PP), Nomor 60 Tahun 2000, disebutkan bahwa menteri dan mantan menteri berhak mendapatkan hak keuangan atau hak administratif. Mengenai besarannya yang sesuai Pasal 2 “Kepada Menteri Negara diberikan gaji pokok sebesar Rp5.040.000 (lima juta empat puluh ribu rupiah) sebulan.”
Selain gaji dan tunjangan, menteri berhak mendapatkan fasilitas lain seperti dana operasional dan protokoler. Total jumlah yang di dapat mencapai Rp 120 juta per bulan. Sementara gaji ia sebagai Ketua Umum PSSI adalah 50 Juta.
Hal ini terbukti dari pernyataan mantan ketu PSSI La Nyalla Mattalitti, selaku mantan DPD RI. Beliau mengatakan bahawa mantan ketua PSSI Djohar Arifin mantan mendapatkan gaji Rp %0 Juta.
“Kalau Djohar itu sebagai ketum PSSI dapat gaji. Setiap bulan dia itu digaji Rp 50 Juta,” ungkapnya.
Zainudin Amali menjadi wakil ketua 1 PSSI dan Ratu Tisha menjadi wakil ketua 2. Amali menjabat PSSI periode 2023-2027. Prestasinya pun disorot karena ketika memimpin Gorontalo, ia mendapat penghargaan seperti Penghargaan Konservasi Danau Limboto, untuk kategori Prakarsa Konservasi.
Ia juga menyuarakan moratorium atau penghentian sementara ekspor gas pada bulan Juli 2012, yang disampaikan kepada pemerintah. Selain itu, ia juga menyusun kebijakan sendiri untuk mengatur penggunaan, distribusi dan pengolahan gas bumi secara jelasdan tegas untuk kepentingan nasional. Amali dijuluki sebagai pelopor energy nasional.
Tidak heran jika Zainudin Amali yang dipilih untuk turut memimpin PSSI, karena dari segi pendidikan, karir politik, dia sudah mempunyai banyak pengalaman. Semoga Amali bisa dengan amanah menjadi Wakil Ketua Umum PSSI saat ini. ***