Rencana Proyek Bendungan dan PLTA di Freeport, Investor Asal Jepang Minat Berinvestasi

16 Februari 2023, 06:20 WIB
Rencana Proyek Bendungan dan PLTA di Freeport, Investor Asal Jepang Minat Berinvestasi / /Instagram/@kemenpupr

SEMARANGKU – Bendungan dan PLTA di Freeport mulai dilirik investor asing salah satunya Jepang.

Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan bahwa ada salah satu investor asal Jepang yang tertarik membangun bendungan di Papua.

Rencana pembangunan Bendungan di Papua ini nantinya akan memasok listrik ke Tambang PT Freeport Indonesia.

Basuki mengatakan bahwa investor dari Jepang sedang melakukan studi kelayakan, dan pihak PUPR sendiri sudah memberikan persetujuan untuk studi tersebut.

Baca Juga: 3 Manfaat Kehadiran Bendungan di Indonesia, Ini Target Produksi Beras Nasional Tahun 2045

Menteri PUPR berharap studi kelayakan ini bisa selesai di tahun ini, targetnya, proyek PLTA dan bendungan ini akan memasuki tahap pra kualifikasi pada kuartal IV/2025.

Basuki membuka peluang bagi investor yang ingin membangun infrastruktur sumber daya air berupa bendungan.

Kementerian PUPR membuka peluang kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam proyek bendungan dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Bendungan Sindangheula, Ungkap Manfaat Kehadiran Bendungan di Indonesia

Upaya tersebut dilakukan karena terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah ajang World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar pada 18-24 Mei 2024 di Bali.

Pemerintah memberikan kesempatan bagi berbagai Lembaga atau institusi keuangan untuk ikut serta dalam proyek pengolahan air ini.

‘’KPBU kami buka juga, tapi biasanya mereka akan lebih tertarik dan akan bisa masuk kalau ada PLTA nya,’’ ucap Basuki saat ditemui dalam acara Kick-Off Meeting WWF, di JCC Senayan, Jakarta, pada Rabu 15 Februari 2023.

Menurut data dari Ditjen Pembiayaan Infrastruktur, pembangunan PLTA dan bendungan ini memiliki nilai Investasi sebesar Rp 18,59 triliun.

Dimana bendungan tersebut nantinya akan menghasilkan energi listrik sebesar 639 MW. Listrik yang dihasilkan dari bendungan tersebut akan digunakan untuk memasok ke wilayah kerja di PT Freeport.

Proyek ini dilakukan sebagai bentuk upaya mengoptimalkan pembangunan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di daerah.

Kementerian PUPR masih tetap memprioritaskan pemanfaatan pembangunan infrastruktur yang sudah dibangun melalui operasi, pemeliharaan, optimalisasi, dan rehabilitas (OPOR).

Pembangunan bendungan, jaringan irigasi, dan rehabilitasi jaringan irigasi ini memiliki peran dalam pengendalian inflasi.

Pembangunan bendungan dan PLTA di Papua itu termasuk salah satu proyek yang tengah disiapkan pemerintah tahun ini.

Nama proyek tersebut kemungkinan besar diberi nama PLTA Urumuka, dimana PLTA Urumuka ini direncanakan dibangun  sejak tahun 2010. Namun sayangnya terkendala karena ada kasus  korupsi.

Korupsi tersebut dilakukan oleh mantan Kepala Dinas Pertambangan dan energi Provinsi Papua, Jannes Johan Karubaba dan eks Gubernur Papua, Barnabas Suebu.***  

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler