Jayapura Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo, BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami

10 Februari 2023, 07:22 WIB
Jayapura Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo, BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami /Bmkg/BMKG

 


SEMARANGKU - Wilayah Jayapura, Papua diguncang gempa tektonik dengan skala kekuatan 5,2 Magnitudo pada kamis, 9 Februari 2023. BMKG membuat pernyataan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.


Gempa terjadi akibat adanya pergerakan sesar aktif, dengan episenter gempa bumi berada di darat dengan kedalaman 10 km, sehingga termasuk jenis gempa bumi dangkal.


Gempa dirasakan di wilayah kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan kabupaten Jayapura dengan skala intensitas bervariasi mulai dari III-V MMI.

Baca Juga: Segera Daftar Lowongan Kerja S1 di BUMN PT Virama Karya (Persero), Ini Syarat Dan Cara Daftarnya


BMKG melaporkan gempa terjadi sebanyak 1.078 kali di kota Jayapura sejak 2 Januari - 9 Februari 2023, dan yang dirasakan langsung oleh masyarakat adalah 131 kali.


Akibat gempa bumi, bangunan di wilayah terdampak mengalami kerusakan dari ringan hingga berat, salah satunya adalah bangunan-bangunan di kantor gubernur Papua.


Gempa bumi di papua juga memicu terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang.


Pengertian skala MMI pada gempa bumi

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan yang dipakai untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Pertama kali diciptakan oleh Giuseppe Mercalli, ahli vulkanologis dari Italia pada tahun 1902, kemudian dimodifikasi pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann.


Saat ini Skala Richter lebih luas dipakai untuk mengukur kekuatan gempa daripada MMI, tetapi skala MMI masih digunakan jika tidak ada peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa di lokasi kejadian.


Berdasarkan data dari BMKG, deskripsi pembagian skala MMI adalah sebagai berikut :

1. Skala I-II

Gempa pada skala ini tidak dirasakan atau hanya dirasakan oleh beberapa orang, tetapi terekam oleh alat seismologi.


2. Skala III-V

Gempa dirasakan oleh banyak orang, pada skala III seperti guncangan saat truk lewat, skala IV guncangan bisa mengakibatkan pintu dan jendela bergerak, serta dinding berbunyi.


Pada skala V, guncangan gempa sangat terasa oleh semua penduduk, orang-orang akan terbangun, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang. Bangunan yang desainnya tidak tahan gempa akan mengalami kerusakan.


3. Skala VI

Skala kerusakan ringan. Guncangan dirasakan semua penduduk, kekuatannya dapat membuat plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak.

Baca Juga: Ketahui Keunggulan Spesifikasi Samsung A54 5G yang Akan Dibawa Saat Rilis Maret Mendatang Serta Bandrol Hargan


4. Skala VII-VIII

Dampak kerusakan sedang. Getaran dapat dirasakan orang yang naik kendaraan, bangunan mengalami retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.

Pada skala VIII, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, serta air menjadi keruh.


5. Skala IX-XII

Rentang skala ini menimbulkan kerusakan berat. Mulai dari dinding bangunan roboh, kerusakan berat pada struktur bangunan kuat, membuat rel kereta api melengkung, memicu tanah longsor, jembatan rusak.


Skala XII mengakibatkan tidak ada lagi bangunan yang dapat berdiri, timbul gelombang di permukaan tanah, barang-barang terlempar ke udara dan semuanya menjadi gelap.


Gempa bumi 5,2 Magnitudo di Jayapura walaupun tidak berpotensi Tsunami, tetapi mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah penduduk. Dilaporkan 4 orang tewas dan ratusan penduduk mengungsi.***

 

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler