Ada Sosialisasi Penutupan Pasar di Temanggung, Semua Pedagang Mendukung

16 Juni 2020, 14:15 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberi edukasi kepada pedagang di pasar Kabupaten Temanggung. / Humas Provinsi Jateng /

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Temanggung, Selasa (16/6). Bukan tanpa alasan, kedatangan Ganjar menemui pedagang di pasar-pasar itu untuk melakukan sosialisasi.

Pasalnya, terdapat lima pasar di Temanggung yang akan ditutup akibat ditemukannya kasus positif Covid-19.

Tahap awal, ada lima pasar yang dikunjungi, yakni Pasar Kandangan, Ngadirejo, Gemawang, Tembarak dan Jumo.

Baca Juga: Jogo Tonggo Dukuh Jetis, Ganjar Pranowo Lihat Ada Warung Gratis

Diantara lima pasar yang akan ditutup pada Rabu (17/6) besok itu, dua pasar dikunjungi Ganjar Pranowo, yakni Pasar Kandangan dan Ngadirejo. Di dua pasar itu, Ganjar Pranowo mengedukasi sekaligus mensosialisasikan rencana penutupan itu.

"Bapak ibu, besok pasar ini mau ditutup setuju nggih, disemprot terus ditata. Besok bantu petugas ya untuk bersih-bersih," kata Ganjar Paranowo kepada para pedagang.

Jawaban para pedagang pasar itu membuatnya lega. Sebab, mereka semua mendukung upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari penularan wabah Covid-19.

Baca Juga: Gagalnya Tendangan Pinalti Ronaldo Justru Berbuah Kartu Merah

"Nggih pak mboten nopo-nopo (iya pak tidak apa-apa ditutup), biar semuanya terlindungi," kata Ellyn, salah satu pedagang Pasar Kandangan.

Hal senada disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Ngadirejo, Warto. Kepada Ganjar, ia mengatakan bahwa seluruh pedagang mendukung rencana penataan pasar oleh petugas.

"Kami setuju pak ditutup total selama tiga hari. Karena ada kasus positif covid-19, ya kami mengikuti aturan pemerintah. Hanya saja saya usul, kalau bisa penutupan pasar dilakukan keseluruhan, termasuk toko depan pasar agar tidak terjadi kecemburuan," katanya.

Baca Juga: Bagaimana Cara dan Protokol Kesehatan Saat Balap MotoGP Mulai

Warto menerangkan, di pasar Ngadirejo itu, terdapat sekitar 2000 pedagang. Dari hasil rapid test beberapa waktu lalu, ia mendengar informasi ada yang positif di pasar itu.

"Katanya ada yang positif, tapi saya belum tahu datanya. Informasinya se Kecamatan Ngadirejo ada 54 orang yang positif," terangnya.

Ganjar Pranowo sendiri mengatakan lega dengan dukungan para pedagang di pasar yang dikunjunginya. Hal itu membuat tugas pemerintah semakin ringan, karena pedagang dengan sadar tidak menolak penutupan pasar untuk kebaikan bersama.

Baca Juga: Habis Nyolong Tas Branded, Sosialita WNI Ditangkap di Bandara Australia

"Pemandangan saya masuk ke dalam pasar tadi menyenangkan, pedagang semua mendukung, tidak ada yang keberatan. Ini kerjasama yang bagus, jadi harus benar-benar dioptimalkan untuk penataan sebaik mungkin," kata Ganjar Pranowo.

Momentum penutupan pasar ini lanjut dia harus dibarengi dengan penataan dan pemenuhan sarana prasarana protokol kesehatan yang ada.

Baca Juga: Harta Karun Bernilai Lebih Dari 1 Juta Dollar di Temukan di Gunung

Setelah pasar ditutup, tidak boleh hanya disemprot saja, tapi harus ditata dengan pembatasan jarak pedagang, penyediaan tempat cuci tangan, penyediaan petugas patroli dan lainnya.

"Saya sudah mengeluarkan ingub tentang pedoman penataan ini. Segera kami kirim ke Bupati/Wali Kota se Jateng agar dijadikan pedoman, termasuk dalam penataan pasar," pungkasnya. **

Editor: Heru Fajar

Sumber: Humas Provinsi Jawa Tengah

Tags

Terkini

Terpopuler