Yogyakarta Darurat ‘Klithih’ Bikin Warga Resah, Netizen Suarakan Tagar Yogya Tidak Aman

28 Desember 2021, 17:03 WIB
llustrasi. Yogyakarta Darurat ‘Klithih’ Bikin Warga Resah, Netizen Suarakan Tagar Yogya Tidak Aman /kabar-priangan.com/Pixabay/

SEMARANGKU- Yogyakarta saat ini dilanda darurat klitih atau tindak kekerasan di usia pelajar, hingga membuat para warga menjadi merasa tidak aman.

Kondisi darurat klithih di Yogyakarta kembali ramai menjadi perbincangan para masyarakat khususnya Jogja yang mengganggu aktivitas mereka, terutama di malam hari.

Kondisi Yogyakarta darurat klitih kembali muncul setelah baru-baru ini ada kejadian viral klitih yang merajalela di Kota Pelajar tersebut.

Jelas hal tersebut membuat banyak warga gusar terutama bagi mereka yang pulang beraktivitas pada malam hari.

 Baca Juga: Denny Darko Sebut Bencana Tsunami dan Gunung Merapi Makin Tampak, Minta Masyarakat Waspada

Diketahui, kejadian viral klitih di Yogyakarta menyita perhatian netizen setelah diunggah melalui akun Instagram @kinderpoyy.

Diceritakan pada Senin 27 Desember Pukul 18.00 WIB di underpass Jalan Kaliurang, Yogyakarta terjadi aksi klitih.

Awalnya ada sebuah mobil yang melakukan catcalling pada pengendara.

Melihat mobil apa yang dilakukan oleh mobil tersebut, sang pengendara tetap jalan dan tidak mempedulikannya.

Namun tiba-tiba ada motor yang ditumpangi dua orang kemudian memepet sang pengendara itu.

Awalnya sang pengendara panik dan mereka bahwa dirinya akan dibegal oleh dua orang itu.

Baca Juga: Keluarkan Lava Pijar dan Wedhus Gembel, Status Gunung Merapi Naik Level Siaga, Apakah Jadi Tanda Erupsi?

Namun, mereka berdua hanya memegang tangan korban bagian kiri dan melontarkan beberapa umpatan.

Setelah kejadian tersebut korban lama-lama merasa bahwa bagian tangan kiri terasa sangat perih.

Setelah diperiksa, sang pengendara yang tidak merasakan apa-apa kemudian baru sadar bahwa terdapat beberapa luka sayatan di tangan kiri.

Saat ditanya korban mengaku bahwa dirinya tidak melihat nomor plat motor pelaku, waktu itu suasana gelap dan gerimis ditambah kondisi mata korban yang minus.

Dijelaskan bahwa jaket yang dikenakan korban robek akibat sayatan benda tajam.

"Jaket gue kebeset gatau ini pisau apa golok, eh kalau golok mah tangan gue udah ilang satu," katanya, dikutip SEMARANGKU.

Pelaku melakukan aksinya pada waktu lantaran kondisi di jalanan hujan dan gelap, jadi tidak banyak orang yang lalu lalang.

"Ini kejadiannya di underpass Jakal ya, btw aku nggak liat plat atau ciri orang karena gelap dan mohon maaf hujan-hujan dan mataku minus 3,5 jadi kalian tahu apa yang aku maksud," tulisnya.

Cerita tersebut bukan menjadi satu-satunya klitih yang terjadi di Yogyakarta.

Pada hari dan lokasi yang sama, di sekitar Jakal KM 9, aksi klitih kembali terjadi dan memakan korban.

Diketahui korban saat ini dilarikan di rumah sakit akibat aksi klitih itu.

Kronologinya diceritakan oleh salah satu netizen yang melihat ada 3 sampai 4 kendaraan yang melaju ke arah selatan.

Sementara saat itu ada dari arah utara sebanyak 20 kendaraan yang konvoi memenuhi dan mengganggu jalan.

"Yang dari arah selatan (3-4 motor) berhenti karena takut melihat banyaknya motor yang memakan jalan, setelah berpapasan 6-7 motor putar balik dan mengacungkan 2 clurit lalu membacok salah satu korban hingga tangan kanan pergelangan terluka sangat parah (kata korban hingga bolong)," katanya.

Saat itu juga terjadi pengeroyokan dengan pelaku yang menendang motor dan langsung kabur.

Pelaku pengeroyokan saat itu langsung kabur ke arah selatan untuk melarikan diri dari warga.

Netizen yang melihat kejadian tersebut terheran-heran karena saat terjadi pengeroyokan itu terdapat salah satu pelakunya adalah seorang perempuan yang memegang Celurit.

Melihat kondisi korban yang mengeluarkan banyak darah membuatnya langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tidak selang beberapa lama akhirnya polisi datang untuk melakukan penyidikan atas kasus tersebut.

"Para pelaku kebanyakan mabuk dan berteriak teriak seperti tidak mempunyai beban hidup. Padahal hari esok menangis merengek rengek meminta sangu kepada orang tuanya," tulisnya.

Adanya runtutan kejadian ini membuat netizen tergerak mengusung tagar #YogyaTidakAman, #SriSultanYogyaDaruratKlitih, dan #Klitih, yang sampai kini masih diperbincangkan mereka.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler