SEMARANGKU – Jokowi melakukan kunker tepatnya di Food Estate Desa Bansri Kabupaten Temanggung dan di Desa Lamuk Kabupaten Wonosobo Rabu, 14 Desember 2021 kemarin.
Jokowi kunker didampingi Ganjar Pranowo disambut hangat dan meriah oleh masyarakat Wonosobo dan Temanggung sambil hujan-hujanan.
Selama kunker berlangsung, Jokowi dan Ganjar Pranowo dengarkan curhatan keluhan para petani ketika panen.
Baca Juga: Desta Rompies Diundang Ibu Hj Iriana Jokowi ke Istana Negara, Netizen: Pak Vincent Nggak Diajak?
Temanggung dan Wonosobo merupakan daerah sentra pertanian di Jawa Tengah, terutama hortikultura.
Dua wilayah tersebut adalah penyangga ekspor pertanian Jawa Tengah ke 36 negara.
Selama dialog dengan para petani berlangsung, Jokowi menerima keluhan dari beberapa petani yang enggan menanam bawang putih lagi karena harganya turun yang disebabkan masuknya impor bawang putih saat panen.
Mendengar keluhan tersebut, Jokowi langsung menelpon menteri perdangan Muhammad Lutfi.
“Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semua sama, pada saat panen bawang putih maupun bawang merah itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu,” ucap Jokowi kepada mendag dari channel YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Langsung Telepon Mendag, Petani Keluhkan Impor Bawang Putih Saat Panen
Menteri Perdagangan yang mendengar keluhan tersebut langsung merespon dan akan mengirimkan tim untuk mengecek. “Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak,” jawab Menteri Perdagangan.
Ganjar yang mendengar dialog tersebut turut senang.
“Ketika pak Jokowi langsung menelepon menteri perdagangan menurut saya itu adalah the best, biar bisa diurusi segera. Sehingga, mereka yang panen itu bisa mendapatkan hasil panen yang bagus,” ucap Ganjar Pranowo di akun Instagram-nya.
Bagi para petani Temanggung dan Wonosobo, sangat senang dan bersyukur di daerahnya dikunjungi Jokowi dan Ganjar.
“Alhamdulillah saya bersyukur masyarakat kecil, bisa berdampingan dengan pak Ganjar dan menanam bareng sama pak Jokowi,” ucap salah satu petani.***