Pasca Erupsi Gunung Semeru, BNPB Terjunkan TRC dan Logistik Penanganan Darurat

5 Desember 2021, 06:25 WIB
Pascaerupsi Gunung Semeru, BNPB Terjunkan TRC dan Logistik Penanganan Darurat /Tangkap layar official Youtube BNPB Indonesia

SEMARANGKU – Pasca erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 pukul 15.00 WIB, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) langsung menerjunkan TRC (Tim Reaksi Cepat) dan mendorong logistik penanganan darurat.

Penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru masih terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya BNPB mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat.

Pasca erupsi Gunung Semeru, BNPB juga mengirimkan bantuan logistik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo dan Ratusan Santri Ponpes Tawangmangu Gelar Doa Bersama untuk Masyarakat Gunung Semeru

Selain itu, BNPB juga mengirimkan TRC dan perwakilan kementerian dan lembaga.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. dalam konferensi pers, pada Sabtu, 4 Desember 2021 malam.

“Malam ini kami mengirimkan TRC untuk mendampingi pemerintah daerah. Tim akan berangkat lewat darat dan membawa logistik bantuan, seperti selimut, makan siap saji, terpal, tenda darurat, matras dan logistik dasar lainnya,” ujar Suharyanto, dilansir dari laman resmi BNPB.

Kepala BNPB juga akan menuju ke Kabupaten Lumajang untuk memastikan penanganan darurat bencana secara cepat dan tepat.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Simak Kronologi dan Catatan Sejarah Erupsi yang Terekam Sejak Tahun 1818

Khususnya evakuasi dan penanganan korban luka-luka.

Di samping itu, Suharyanto juga ingin membantu dan memastikan kebutuhan dasar diberikan kepada warga yang terdampak.

BPBD setempat masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi.

Adapun titik warga yang mengungsi berada di Balai Desa Penanggal, rumah-rumah warga sekitar yang aman, Masjid Jarit dan Balai Desa Sumberwuluh.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebutkan bahwa warga mengungsi sekitar 300 KK.

Mereka berasal dari Curah Kobokan, Desa Supiturang.

Indah telah berada di Puskesmas Penanggal untuk memantau warga yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.

Wabup Lumajang ini menyampaikan bahwa sebagian warga desa sudah mengungsi dan tinggal beberapa orang yang kemudian dievakuasi.

Lebih lanjut, Indah mengatakan masih ada 1 warga yang meninggal dari Curah Kobokan dan telah berhasil dievakuasi.

Di Desa Sumberwuluh, Kampung Renteng tempat area penambangan pasir, diperkirakan dua orang hilang.

“Belum bisa ditemukan. Delapan orang yang terjebak di kantor pemilik tambang. Terhambat material vulkanik yang masih panas,” ujar Indah, dilansir dari laman resmi BNPB.

Terkait dengan dampak di sektor pemukiman, pantauan Indah bahwa hampir semua rumah hancur di Curah Kobokan.

Warga terdampak erupsi mengungsi sementara waktu di Balai Desa Penanggal.

Selain korban dan kerusakan di sektor pemukiman, ada jembatan putus, yaitu Gladak Perak.

Kondisi ini membuat warga yang ada di Pronojiwo tidak bisa mengarah ke Wilayah Lumajang.

Kepala BNPB Suharyanto menginformasikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Panglima TNI untuk meminta dukungan personel dan peralatan.

Ia juga berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memastikan penanganan masyarakat yang terdampak erupsi.

Itulah BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang langsung menerjunkan TRC (Tim Reaksi Cepat) dan mendorong logistik penanganan darurat pascaerupsi Gunung Semeru.

Semoga semua warga sekitar Semeru yang terdampak diberikan keselamatan dan ketabahan.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler