PPP Lirik Empat Nama untuk Capres 2024, Termasuk Ganjar Pranowo

18 Oktober 2021, 20:08 WIB
Ganjar Pranowo menjadi salah satu sosok yang dilirik PPP untuk diusung dalam Pilpres 2024 mendatang. /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – PPP mulai melakuan penjajakan capres yang bakal maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Ada empat nama yang dilirik PPP untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Keempatnya saat ini sedang menjabat sebagai gubernur.

Penjajakan itu dilakukan saat mengundang empat gubernur pada Munas Alim Ulama di Semarang, 17-18 Oktober 2021.

Baca Juga: Hubungannya Sempat Memanas Dengan Partai Soal Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan dari PDIP

Ada empat gubernur yang diundang di acara tersebut. Semuanya memiliki hasil survei tinggi di sebagai capres.

Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

“PPP sedang menimbang calon, kami saring. Mana yang terbaik,” kata Wakil Ketua Majelis Syariah DPP PPP sekaligus Steering Committee Munas Alim Ulama PPP, KH Haris Shodaqoh usai penutupan Munas Alim Ulama di Semarang, Senin 18 Oktober 2021.

Menurutnya, untuk melakukan pendekatan dan penjajakan tak hanya di acara tersebut saja.

Baca Juga: Pilpres 2024 Seknas Jokowi Jateng Dukung Ganjar Pranowo Capres, Karena Mirip Jokowi dan Berani

Bisa juga dilakukan di lain kesempatan dengan cara bertemu secara langsung. PPP akan memilih calon yang sesuai nafas perjuangan partai.

Soal nafas partai, Munas Alim Ulama tersebut memutuskan ketetapan yang terdiri dari 4 Bab dan 19 poin.

Lima bab tersebut terdiri dari penguatan jatidiri organisasi dan anggota, moderasi PPP dalam politik, PPP sebagai rumah ulama dan istana umat, Perjuangan PPP di ranah legislasi serta kepemimpinan nasional.

“Kami ingin mempertegas jatidiri dalam berpolitik. Khitoh partai  ini diperjelas dalam munas. Dengan munas ini insyaallah PPP punya pegangan kuat yang dipertegas, diperkuat dengan persetujuan para jamaah, semua sepakat,” katanya.

Beberapa poin penting diantaranya seperti PPP harus melakukan gerakan pemberdayaan sosio-ekonomi secara riil di masyarakat.

PPP harus mengawal dan memastikan RUU larangan minuman beralkohol menjadi UU yang sesuai dengan syariat Islam.

Selanjutnya dalam memberikan dukungan pada calon presiden, PPP berpijak pada ajaran Islam. Berkoalisi dengan partai yang selaras dan senafas dengan visi misi PPP.

Dalam penutupan Waketum DPP PPP Arsul Sani menyampaikan ketetapan hasil Munas Alim Ulama PPP itu akan menjadi pegangan dan rujukan bagi struktural partai.

Apalagi ketika akan putuskan dukungan Capres dan Cawapres maka pendapat Majlis Syariah wajib di dengarkan.

“Jadi pegangan, rujukan. Tapi dalam mengambil keputusan (dukungan Capres-Cawapres) tentu ada alternatif-alternatif. Karena ada syarat 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara nasional. Meski punya posisi tawar pada partai lain namun tak bisa semaunya,” kata Arsul Sani. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler