Taj Yasin Luruskan Permasalahan dengan Pengprov Pertina Papua

15 Oktober 2021, 19:35 WIB
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen ketika menonton pertandingan PON Papua. /Dok Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU - Sempat beredar kabar jika Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen tidak mau menemui Ketua Pengprov Pertina Papua Ricky Ham Pagawak.

Pertemuan antara Taj Yasin dan Ricky Ham Pagawak tersebut untuk membahas hasil pertandingan Jateng melawan Papua dalam PON XX Papua.

Padahal sebenarnya Taj Yasin sangat terbuka ada diskusi mengenai hasil pertandingan tinju PON pada Rabu lalu.

Baca Juga: Atlet Udinus Sumbang 6 Medali untuk Jateng di PON XX Papua

Kericuhan pada pertandingan final tinju kelas berat PON di GOR Cenderawasih antara atlet Papua, Kevin K Amanupunjo melawan atlet Jateng, Willis Boy Riripoy, berakhir ricuh.

Kericuhan bermula pada ronde ketiga pertandingan saat Wilis mengalami cedera setelah mendapat pukulan dari Erico di bagian pelipis.

Diketahui bahwa pelipis Wilis robek. Wasit, Royke Waney, kemudian menghentikan pertandingan dan meminta dokter ring untuk memeriksa luka Wilis.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter yang memeriksa Wilis memberikan kode agar pertandingan dihentikan.

Baca Juga: PON XX Papua, Atlet Senior Rully Nere yang Dapat Emas di SEA Games 1987 Akui Bangga

Namun, wasit Royke mengangkat tangan Willis sebagai pemenang. Hal itu lantas membuat kubu Papua tak terima hingga berbuntut kericuhan.

Taj Yasin mengaku tidak dapat melihat pertandingan tinju tersebut karena sedang mengunjungi Kampung Arso, Kabupaten Keerom, untuk mengikuti Maulid Nabi.

"Saat pertandingan tinju itu, saya sedang perjalanan ke Arso, menghadiri acara Maulid Nabi. Di sana sampai hotel sekitar pukul 01.30 WIT dinihari. Dan tidak ada yang konfirmasi ke saya terkait pertemuan itu," kata Taj Yasin, Jumat 15 Oktober 2021.

Kemudian pada hari Kamis, Taj Yasin melihat pertandingan Karate serta melakukan silaturahim dengan beberapa tokoh agama di Papua.

"Hari Kamis, kami lihat pertandingan Karate, dan menjenguk salah satu atlet yang mengalami cedera pada hidungnya. Kemudian, kami lanjutkan bersilaturahim dengan PWNU Papua, MUI Papua, serta Takmir Masjid Raya Papua. Di situ kami berdiskusi terkait rencana pemberian bantuan ke Masjid Raya Papua. Malamnya kami ke Ponpes Nurul Anwar, Sentani untuk perayaan Maulid Nabi. Pagi ini, baca berita kok begini," paparnya.

Lebih jauh, Taj Yasin menjelaskan dirinya sudah mengetahui adanya kabar kericuhan dalam Partai final yang berlangsung di GOR Cenderawasih.

Namun, dirinya enggan berkomentar lantaran kurang memahami duduk permasalahannya.

"Saya juga tidak ingin nantinya malah bisa memperkeruh persoalan yang sudah terjadi. Makanya, saya diam saja dan memperhatikan masalah tersebut," jelasnya.

Ditanya terkait hasil pertandingan, Taj Yasin menyerahkan semuanya kepada panitia PON XX Papua. Menurutnya, persoalan ini menjadi ranah dan kewenangan panitia. Sehingga, hal tersebut tidak bisa diintervensi oleh pemerintah daerah.

"Panitia ini kan bekerja secara profesional. Sehingga pemda tidak bisa mengintervensi jalannya pertandingan. Namun kami terbuka kalau ada diskusi soal ini," tandas Taj Yasin. ***

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler