Tirto.id Tanggapi Kasus Rasis Jurnalis M. Bernie Soal Baduy dan Jokowi, Forum Pimred PRMN Beri Tanggapan

17 Agustus 2021, 18:09 WIB
Logo Forum Pimred PRMN. Tirto.id Tanggapi Kasus Rasis Jurnalis M. Bernie Soal Baduy dan Jokowi, Forum Pimred PRMN Beri Tanggapan /PRMN/

SEMARANGKU - Kasus rasis yang diposting M. Bernie yang kini mantan karyawan Tirto.id sempat menjadi ramai di media sosial dan Forum Pimred PRMN nyatakan sikap.

Sebelumnya M. Bernie yang juga tercatat sebagai penulis atau jurnalis di media Tirto.id sempat memposting unggahan yang menyinggung Presiden Jokowi dan baju adat Baduy.

Forum Pimred PRMN mendukung langkah media Tirto.id dalam berikan klarifikasinya terkait postingan rasial dari jurnali M. Bernie terkait Presiden Jokowi dan budaya Baduy.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Komentari Baju Adat Baduy Presiden Jokowi di Malam Tirakatan Virtual, Suku Penangkal Covid-19

Sebelumnya ada postingan yang ramai dibicarakan netizen terkait saat pidato Presiden Jokowi dengan menggunakan baju adat Baduy.

Pihak redaksi Tirto.id berikan pernyataan lengkap jika postingan dari M. Bernie soal Presiden Jokowi dan budaya Baduy tidak mencerminkan dari keredaksian mereka.

Per hari ini 17 Agustus 2021 Tirto.id menyatakan jika M. Bernie sudah lepas dari status karyawan mereka dan juga tidak mentoleransi sikap rasis dan ujaran kebencian.

Berikut ini pernyataan lengkap Tirto.id terkait ujaran kebencian M. Bernie yang sudah diposting di website resminya.

Baca Juga: Tambah Koleksi Sneakers, Presiden Jokowi Beli Sepatu Baru di Perusahaan Milik Greysia Polii

Pernyataan Redaksi Tirto.id atas Kasus Ujaran Rasis M. Bernie

Persoalan ini menjadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih berkomitmen memperbaiki kualitas jurnalis.

Redaksi Tirto.id menyadari perihal kasus jurnalis kami yang melakukan ujaran rasis kepada masyarakat Baduy dan menyinggung Presiden RI. Rasisme adalah bentuk kebencian dan kami tidak menoleransinya. Sikap kami terhadap masyarakat Baduy dan komunitas adat lain tercermin dalam laporan-laporan kami dan kami selalu menjunjung nilai-nilai inklusivitas dalam keredaksian. Sikap jurnalis kami, M. Bernie, sama sekali tidak mencerminkan sikap yang kami anut selama ini.

Ketika M. Bernie mencuit tentang Presiden RI dan masyarakat Baduy, benar bahwa ia masih berstatus sebagai karyawan Tirto.id. Terhitung sejak hari ini, ia sudah tidak lagi berstatus sebagai karyawan Tirto.id. Segala isi dan maksud cuitan M. Bernie adalah murni tanggung jawabnya sebagai pribadi. Efek yang ditimbulkan cuitan itu fatal karena menyangkut integritas M. Bernie sebagai wartawan dan Tirto.id sebagai institusi pers. Ini bukan hanya mencederai Bernie sebagai individu maupun Tirto.id, tetapi juga berpotensi melunturkan kepercayaan publik terhadap jurnalisme.

Kami tentu berharap laporan-laporan yang pernah kami tulis, yang berusaha keras mengedepankan inklusivitas dan keberimbangan, membuat jurnalis-jurnalis kami lebih berpikir jernih dalam melihat isu tersebut dalam keseharian. Tapi, kasus M. Bernie ini membuktikan sebaliknya. Untuk ini, kami meminta maaf dan akan melakukan evaluasi internal. Persoalan ini juga menjadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih berkomitmen memperbaiki kualitas jurnalis serta mengedepankan liputan-liputan yang membantu menegakkan keadilan bagi masyarakat adat.

Salam, Redaksi Tirto.id

 

Menyadari hal tersebut dengan segala permasalahannya Forum Pimred PRMN juga memberikan sudut pandang secara arif.

Forum Pimred PRMN setuju dan mendukung langkah yang telah diambil Tirto.id dalam menyelesaikan permasalahan terkait ujaran kebencian M. Bernie.

Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (Forum Pimred PRMN) menilai pandangan para jurnalis yang disampaikan di media sosial pribadinya tidak bisa serta merta dianggap sebagai sikap dari media tempat dia bekerja.

"Kendati begitu saat ranah antara pribadi jurnalis dan media di ruang publik sekarang ini seperti semakin tipis, menuntut kita semua untuk lebih bijak dalam bermedia sosial," kata Ketua Forum Pimred PRMN, Dadang Hermawan.

"Kekhilafan jurnalis bisa saja terjadi di media manapun dan ini menjadi dasar bagi media untuk melakukan evaluasi diri," pungkas Dadang Hermawan. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler