Kawasan Wisata Candi Borobudur Bakal Jadi Bali Baru, Ganjar Pranowo Minta Izin ke Tiga Menteri Jadi Mandor

12 Maret 2021, 15:46 WIB
Ganjar Pranowo bersama para Menteri Jokowi berkunjung ke kawasan wisata candi Borobudur yang akan disulap jadi Bali baru di Indonesia /

 

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta ijin ke tiga menteri untuk menjadi mandor pembangunan kawasan wisata candi Borobudur menjadi Bali baru.

Saat berhadapan langsung di depan tiga Menteri di Magelang, Ganjar Pranowo spontang meminta izin jadi mandor pembangunan kawasan wisata candi Borobudur.

Presiden Jokowi mengutus 3 menteri untuk melihat dan melakukan pembangunan kawasan candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat 12 Maret 2021 dengan harapan bisa menjadi Bali baru di Indonesia.

Baca Juga: Bisa Dapatkan Kuota Internet Gratis dari Kemdikbud Hingga 12 GB, Hanya Denga Satu Langkah Gak Ribet!

Salah satu tujuan Menteri Presiden Jokowi ini adalah untuk membantu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mempercepat pengembangan Kawasan Borobudur sebagai Bali Baru di Indonesia.

Tiga menteri tersebut adalah Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Selain itu, turut hadir pula Wakil Menteri Parekraf, Angela Tanoesoedibjo, jajaran Dirjen dan Deputi dari berbagai kementerian termasuk Kementerian.

Baca Juga: Kuota 600 Ribu, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 14 Terupdate!

Sejumlah titik lokasi kawasan Borobudur disambangi dalam kesempatan itu. Diantaranya peninjauan kampung seni Borobudur, peninjauan Kembanglimus Community Center, peninjauan gerbang Palbapang, kawasan Candi Pawon, Concource Candi Borobudur, serta kawasan relokasi pedagang di lapangan Kujo. Selepas itu, rombongan menggelar rapat terbatas di Hotel Manohara.

"Ini adalah tindak lanjut dari rapat terbatas (ratas) tahun lalu. Sekarang kami datang dan melihat beberapa sudah diekseksi dan sudah berjalan. Kami juga ingin memastikan semua proyek itu terintegrasi dengan baik," kata Luhut.

Baca Juga: Menag Yaqut Jadikan Borobudur Rumah Ibadah Buddha di Dunia, Ganjar Pranowo: Kabar Baik!

Luhut menegaskan, penataan kawasan Borobudur semuanya harus menginduk pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud lanjut Luhut adalah pusat dari proyek itu agar semuanya tidak lepas dari unsur budaya dan historis.

"Jadi kalau ada penyesuaian, semua tidak boleh lepas dari Borobudur, agar semuanya sama dengan budaya Borobudur. Sehingga Unesco masih mengakui bahwa Borobudur adalah warisan dunia," tegasnya.

Hal itu diamini oleh Mendikbud, Nadiem Makarim. Nadiem menegaskan, semua pekerjaan pembangunan kawasan Borobudur tidak boleh menghilangkan unsur budaya dan unsur historis dari Candi Borobudur.

Baca Juga: Dulu Bekas Tambang Pasir, Ganjar : Embung Kedung Banteng Kita Tata Ulang Menjadi Tempat Wisata di Boyolali

Kunci sukses dari pengembangan itu adalah menyeimbangkan antara meningkatkan kualitas wisata tapi tidak meninggalkan unsur budaya dan historis.

"Maka pelestarian yang dimaksudkan ini harus perlu terintegrasi. Memastikan bahwa tema budaya dan sejarah ada di setiap kalender event dan aktivitas di Borobudur. Itu prioritas kami," ucapnya.

"Kami akan dukung penuh dengan menyiapkan kegiatan-kegiatan, kalender event dan atraksi-ateraksi budaya. Selain Borobudur, kami juga akan memastikan desa-desa wisata di sekitar Borobudur juga ikut meningkat dari segi ekonomi rakyatnya," timpal Menparekraf, Sandiaga Uno.

Baca Juga: Soal Panggilan Kasus Kerumunan Peresmian Bisnis Restoran, Rizky Billar: Bukan Kuasa Saya!

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengapresiasi dukungan penuh pemerintah pusat dalam pengembangan kawasan Borobudur. Dengan datangnya tiga menteri secara langsung ke lokasi, maka berbagai persoalan bisa diselesaikan dan terintegrasi.

"Kami ingin mengkompakkan dan menyamakan presepsi dalam eksekusi program ini. Harapannya dengan begitu, percepatan dan akselerasi bisa dilakukan," katanya.

Beberapa poin penting lanjut Ganjar dibahas dalam pertemuan itu, diantaranya semua rancangan pembangunan harus menginduk pada Kemendikbud. Selain itu, ada pembagian tugas dari masing-masing pihak agar semua berjalan dengan baik.

Baca Juga: Hasil Tes DNA Reyna Palsu, Ulah Siapa? Baca Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini

"Sehingga kalau ada yang direvisi, disesuaikan atau mau membangun gedung baru, semua harus sesuai frame Kemendikbud. Saya menterjemahkan ini, bahwa pusat tidak hanya fokus pada candi Borobudur, melainkan juga kawasan di sekitarnya untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, maka peran Pemprov dan Pemkab Magelang di sini penting," tegasnya.

Apalagi, di lokasi itu akan ada rencana eksit tol yang dipastikan mampu mengembangkan wilayah lain yakni Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). Untuk itu, dengan integrasi ini, maka diharapkan pembangunanya sesuai harapan.

Baca Juga: Layanan Pengaduan Kuota Internet Gratis dari Pemerintah Semua Provider, Klik Di sini!

"Saya tadi izin ke pak Menko, boleh nggak saya jadi mandornya. Harapan saya dengan begitu, saya bisa memantau mana yang kurang, mana yang macet agar betul-betul bisa progresif. Dan tadi oleh pak Menko Marinvest diizinkan, jadi saya akan komunikasi intens dengan pak Bupati untuk sering-sering kesini mengecek satu-satu," tambah Ganjar.

Yang jelas dengan konsep yang akan dilakukan ini Ganjar Pranowo bakal merubah kawasan wisata candi Borobudur sebagai Bali baru di Indonesia. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler