SEMARANGKU - Pemerintah rencanakan akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton di awal tahun ini.
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menyebutkan bahwa impor beras sejumlah 1 juta ton, dengan pembagian 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP), sisanya sesuai kebutuhan Bulog.
Menanggapi rencana pemerintah tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat memperhitungkan dengan matang rencana pemerintah pusat melakukan impor beras dalam waktu dekat.
Baca Juga: Waduh! Gara-gara Satu Kalimat Ini Celine Evangelista Diduga Tahu Semua Hal Tentang Natasha Wilona
Sebab saat ini, para petani di Indonesia termasuk di Jawa Tengah sudah mulai memasuki musim panen.
"Sebaiknya diperhitungkan dengan matang, karena ini lagi mulai petani kita panen. Maka kayaknya petani butuh perhatian agar hasil panennya betul-betul bisa terbeli, karena ongkos produksinya kemarin tidak murah," kata Ganjar ditemui usai mengikuti acara Sarasehan Industri Jasa Keuangan di Hotel PO Semarang, Senin 8 Maret 2021.
Ganjar meminta negara memperhitungkan betul tentang urgensi impor beras sebanyak 1 juta ton itu. Hal itu penting agar tidak mengguncang situasi pada saat memasuki musim panen ini.
"Kalau alasan darurat bencana, boleh-boleh saja. Ataupun impor beras khusus dan karena kebutuhan daerah tertentu, silahkan. Tapi harus dijelaskan secara detil, agar tidak menggoncang situasi pada saat kita mau panen. Ini kan sudah masuk musim panen," tegasnya.
Menurut Ganjar, pada musim panen ini produksi beras di Indonesia dipastikan surplus. Dari perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng saja lanjut Ganjar, akan ada surplus 1 juta ton.
"Iya kira-kira begitu (surplus). Kemarin dinas kita sudah menghitung, kalau dari sisi kebutuhan, kita bisa surplus satu jutaan (ton)," pungkasnya.
Baca Juga: Bukan Adit Jayusman atau Raffi Ahmad, Ternyata Seperti Ini Sosok Pria Idaman Pedangdut Ayu Ting Ting
Sekadar diketahui, pemerintah pusat akan melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun ini.
Impor terpaksa dilakukan untuk menjaga cadangan beras nasional. Airlangga Hartanto mengatakan, stok beras harus dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran untuk pasokan beras bansos selama masa PPKM.
Selain itu, adanya bencana di beberapa tempat menurutnya mengancam ketersediaan pasokan beras nasional.***