SEMARANGKU – Dari uji klinik yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, efikasi atau tingkat keamanan dan kemanjuran vaksin yang akan digunakan di Indonesia hanya 65,3 persen, jauh lebih rendah dari Turki.
Meski begitu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk CoronaVac, vaksin Covid-19 produksi perusahaan Sinovac.
Meski hanya memiliki efikasi 65,3 persen, penggunaan CoronaVac di Indonesia sudah diatas standar minimal yang ditentukan WHO.
Baca Juga: Ikut-ikutan Indonesia, Malaysia Juga Berlakukan PSBB Selama 14 Hari Pada Januari Ini
Baca Juga: Singapura Tawari Pencarian Jasad penumpang dan Bangkai Sriwijaya Air, Begini Jawaban Indonesia
“Vaksin CoronaVac memenuhi persyaratan mendapatkan EUA,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito seperti dikutip dari Antara, Senin 11 Januari 2021.
Dikatakan, dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil, dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki efikasi menangkal Covid-19.
Selain itu, lanjutnya, vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar WHO untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.
Baca Juga: Arnold Schwarzenegger Bandingkan Nazi dengan Serangan Pendukung Donald Trump di Capitol Hill
Baca Juga: Pengikut Elon Musk Pindah dari Aplikasi WhatsApp ke Signal, Ini Kelebihannya
Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, lanjut dia, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen.
Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.
Penny mengatakan pemberian EUA oleh BPOM itu juga mempertimbangkan hasil rapat bersama lintas sektor seperti Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, ahli epidemi, dan unsur terkait lainnya.
Baca Juga: Curhatan Youtuber Faisal Rahman Kepada Sahabatnya Sebelum Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182
Baca Juga: Daftar Lokasi BBM Satu Harga yang Baru Dibangun di Indonesia Pada 2020
Dikatakan, BPOM dan pemangku kepentingan terkait terus mengawasi proses vaksinasi terutama efek samping dari vaksin Sinovac tersebut.
Pengawasan juga dilakukan untuk Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). ***