Ini Kerupuk Indonesia yang Laris Diekspor ke China, 10 Kontainer Bisa Ludes dalam 6 Menit

1 Januari 2021, 05:50 WIB
Ilustrasi Kerupuk /Pikiran-rakyat.com

SEMARANGKU - Nama Indomie dan Kapal Api sudah tidak asing bagi orang Indonesia. Dua merk ini masuk ke dalam beberapa produk ekspor Indonesia yang populer di Republik Rakyat China (RRC) selama 2020.

Selain dua produk tersebut, ada produk Indonesia lain, yaitu kerupuk udang dengan nama Papatonk, biskuit Nabati, sarang burung walet dengan nama Yan Taitai, demikian lapor Antara.

Papatonk yang berarti capung dalam bahasa Sunda memang tidak dijual di dalam negeri sehingga merk ini mungkin asing di telinga orang Indonesia namun di China nama Papatonk sangat terkenal.

Baca Juga: RS Rujukan Pasien Covid-19 Mulai Penuh, RSUD Moewardi Solo Sampai Lakukan Ini

Baca Juga: FPI Bubar, Mardani Ali Sera: Negara Bertugas Membina, Bukan Membinasakan

Papatonk yang diproduksi oleh PT United Harvest Indonesia di Sentul, Kabupaten Bogor ini selalu laris terjual.

Produk ini bahkan dinobatkan oleh Kementerian Pariwisata pada 2017 sebagai the official snack ambassador for Indonesian tourism.

Apabila kita mengetik nama Papatonk di online shop China (misalnya Taobao yang dimiliki Alibaba), kita bisa terkejut menemukan banyak sekali jenis produknya. Tidak hanya laris di dunia belanja online, kerupuk udang ini juga laris di 60 ribu supermarket di hampir seluruh provinsi di China.

Baca Juga: Ini Malam Tahun Baru Ala Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Cari Jodoh Sampai Dapat Hadiah Sepeda

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Jadi Makcomblang saat Meriahkan Tahun Baru Virtual

Antara mengungkapkan kiat Papatonk sukses terletak pada cara mereka melewati berbagai rintangan di China, Sejak pertama kali ekspor ke China pada 2009 PT United Harvest Indonesia yang memproduksi Papatonk selalu mengikuti tren dan perubahan pola hidup masyarakat China.

Di tengah pandemi yang dapat menurunkan daya beli masyarakat China, Papatonk masih bisa ludes menjual 10 kontainer kerupuk di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu hanya dalam waktu enam menit.

Papatonk berhasil melakukannya dengan mempromosikan produk melalui video di berbagai online shop di China.

Baca Juga: Malam Tahun Baru 2021, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Temui Penggali Kubur, Kenapa?

Baca Juga: Malam Tahun Baru, Ganjar Pranowo Datangi Penggali Kubur di TPU Mijen Semarang, Ada Apa?

"Selama pandemi hampir semua toko dan sekolah di China tutup. Tidak bisa kita jualan kayak dulu lagi," kata Liky Sutikno selaku Chairman Indonesia Chamber of Commerce in China (Inacham) dalam forum virtual tentang Prospek Indonesia - China yang digelar Kedutaan Besar RI di Beijing yang dikutip Antara pada Kamis 31 Desember 2020.

Kelarisan Papatonk justru menjadi tantangan tersendiri. Liky mengungkapkan setelah dipesan online, kerupuk Papatonk yang ludes dalam 6 menit itu harus segera dikirim dalam waktu dua pekan sejak dipesan. Kalau gagal menyediakan 10 kontainer tersebut, Papatonk harus membayar denda.

Liky menyayangkan sedikit perusahaan Indonesia yang gagal bertahan di China karena gagal memenuhi permintaan warga RRC yang berpopulasi lima kali lebih banyak dari populasi Indonesia.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler