Covid-19 Bakal Melonjak Tahun Depan, 3 Agenda Pemerintah Ini Disebut Bakal Jadi Klaster Baru

3 Desember 2020, 05:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Tangkap Layar/Youtube.com/Sekretariat Presiden

SEMARANGKU – Ada tiga agenda besar Pemerintahan yang justru berpeluang menjadi sumber penyebaran Covid-19. Jarak antar agenda tersebut sangat berdekatan

Tiga agenda Pemerintah yang disebut akan menjadi sumber penyebaran Covid-19 yakni, pertama Pilakda Serentak 2020, libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, serta sekolah tatap muka yang dimulai Januari 2021.

Tiga jadwal agenda Pemerintah tersebut berpotensi menjadi klaster baru karena melibatkan banyak massa.

Baca Juga: Telkomsel Bagi Hadiah Rp 5 Juta, Syarat Hanya Miliki Akhiran Nomor Digit Ini, Buruan Daftar

Baca Juga: Ungkap Fakta di Mata Najwa, Haikal Hassan: Habib Rizieq Dikerjai Buzzer!

Pilkada mengmpulkan orang satu kampung. Natal dan tahun baru, biasanya diisi dengan kumpul-kumpul teman dan keluarga. Dan sekolah tatap muka, juga mengumpulkan pelajar di dalam kelas dan sekolah.

Inisiator Gerakan Kawal Covid-19, Ainun Najib menyebutnya sebagai tiga ujian besar Indonesa dalam menangani corona.

Dia memprediksi, tahun depan kasus Covid-19 di Indonesia naik drastis.

Baca Juga: Ajak Debat Susi Pudjiastuti Soal Benih Lobster, Effendi Gazali: Banyak Kesalahan Dasar

Baca Juga: Ganjar Pranowo Buka Suara Usai Wali Kota Solo Minta Donohudan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Dalam acara Mata Najwa Trans 7, Rabu 2 Desember 2020 malam, Ainun Najib sangat mengkhawatirkan gelaran Pilkada serentak yang digelar 9 Desember 2020 pekan depan.

Selama ini, memang banyak yang sudah khawatir jika Pilkada akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Apalagi, di Jateng sudah banyak panitia Pilkada yang terkonfirmasi positif corona.

Kasus penyebaran Covid-19 gara-gara Pilkada sudah terjadi di negeri tetangga.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun 2020 Dipangkas Pemerintah, Ganjar Pranowo: Dikurangi Lagi Justru Lebih Bagus!

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Pertama, Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur

Malaysia sudah pernah meredam kasus Covid-19 sampai hampir habis. Tapi melejit lagi gelombang kedua setelah menggelar Pilkada di Sabah.

“Itu yang di Borneo, bukan di semenanjung. Tapi efeknya sampai sana. Apa Indonesa tidak belajar dari situ?” terang Ainun.

Setelah Pilkada, masyarakat akan langsung ditemukan dengan libur panjang akhir tahun dan momen Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga: Ngeri! Gunung Semeru Makan 1 Korban, Pemerintah Lumajang Ingatkan Hal Ini

Baca Juga: Meraba Peluang Irjen Pol Ahmad Luthfi Jadi Kapolri Menggantikan Idham Aziz

Meski hari libur sudah dipangkas tiga hari, tapi momen kumpul-kumpul keluarga dan teman dekat saat Natal dan tahun baru, susah dihilangkan. Seperti Lebaran kemarin yang tetap banyak yang menggelar silaturahmi keluarga dan teman dekat.

Belum selesai sampai di situ. Di awal Januari 2021, sekolah tatap muka akan digelar. Rencana itu sudah diumumkan secara resmi oleh Kementeria Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Ini mengkhawatirkan sekali,” ucapnya.

Menurutnya, sekolah tatap muka punya banyak risiko terjadi penyebaran Covid-19. Ainun mencontohkan kejadian di United Kingdom (UK).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tiba-tiba Dikunjungi AHY di Semarang, Bakal Ada Rencana Besar?

Baca Juga: Pelaku Penembakan di Solo Dibekuk Saat Menunggu Bus, Polisi Temukan Bukti Mengejutkan!

Di UK, semua sektor lockdown kecuali sekolah. Saat dilihat data kasus Covid-19, dari kalangan usia, kalangan anak-anak muda memang menurun.

Tapi kasus Covid-19 anak-anak di bawah 17 tahun tinggi. Diperkirakan, mereka terinfeki corona waktu di sekolah.

“Bahkan tim kami yang ada di sana (UK) harus isolasi karena putrinya positif (Covid-19) saat di sekolah,” tandasnya. ***

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler