Penyebab Kucing Lumpuh dan Cara Mengobatinya

- 21 Agustus 2020, 09:45 WIB
Ilustrasi kucing sedang beristirahat.
Ilustrasi kucing sedang beristirahat. /- Foto: Pixabay/super-mapio

SEMARANGKU ­– Kucingmu tiba-tiba lumpuh? Atau tidak bisa berjalan? Kamu sebagai pecinta kucing, wajib tahu penyebab kucing lumpuh/kucing tidak bisa berjalan dan cara pengobatan untuk kucing yang tiba-tiba lumpuh

Paralisis atau kelumpuhan pada kucing dapat digolongkan berdasarkan tingkat keparahannya.

Kucing yang tidak dapat mengendalikan tubuhnya secara penuh dan terlihat lesu biasanya adalah kucing yang mengalami kelumpuhan paresis.

Baca Juga: V BTS Siap Melayani Apapun Kemauan ARMY, Namun Tidak untuk Satu Hal Ini!

Baca Juga: 6 Prediksi Video Musik Dynamite BTS yang Akan Tayang Beberapa Jam Lagi 

Kelumpuhan ini dapat ditandai dengan cara berjalan yang tidak tepat atau tersandung. Tanda lain juga dapat dilihat dari kurang atau lambatnya reaksi terhadap nyeri atau rangsangan lain pada kaki atau area yang terkena.

Sementara itu, kucing yang tidak mampu untuk menggerakkan kaki, leher, ekor atau bagian tubuh lainnya merupakan kucing yang menderita kelumpuhan total.

Dilansir oleh Semarangku dari laman Wagwalking, Adapun gejala-gejala yang dapat dilihat seperti sulit bernafas, kesulitan makan dan minum, kedutan yang tak terkendali, buang air kecil yang tidak tepat dan air seni yang menetes.

Baca Juga: Reham Yacoub, Seorang Dokter dan Aktivis Asal Irak Tewas Ditembak Orang Tidak Dikenal

Baca Juga: Kembaran Lisa Blackpink Ditemukan di Dua Negara, Cek Kemiripannya!

Kelumpuhan ini terjadi karena adanya kerusakan pada beberapa bagian struktur yang mendukung sistem saraf pusat.

Kerusakan dapat disebabkan oleh cedera traumatis, tumor di tulang belakang atau otak dan embolisme yang menghambat aliran darah ke anggota tubuh yang terkena.

Tak hanya itu kelumpuhan ini juga bisa disebabkan oleh bahan kimia atau racun tertentu yang dapat secara permanen atau sementara menyebabkan saraf berhenti berkomunikasi.

Baca Juga: Dirumorkan Pindah ke Chelsea, Jose Gimenez: Saya Suka Frank Lampard Sejak Kecil

Baca Juga: Microsoft Merilis Battletoads 2020, Namun Belum Bisa dimainkan, Cek Keterangannya!

Untuk mendiagnosis kelumpuhan pada kucing, biasanya dokter membutuhkan riwayat fisik. Selama pemeriksaan, dokter akan mencoba mengamati dan mendokumentasikan tingkat kelumpuhan kucing tersebut.

Tes diagnostic dasar seperti panel darah dan urin akan membantu dokter hewan untuk menentukan apakah ada infeksi.

Dan tes kelumpuhan yang paling pasti adalah MRI CT scan, atau sinar-X. Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat dengan jelas kerusakan pada struktur di sekitar saraf tulang belakang.

Baca Juga: 5 Cacing Parasit Pada Kucing yang Bisa Menular ke Manusia, Hati-hati!

Baca Juga: Arab Saudi Patuhi Rencana Perdamaian dengan Israel, Peluang Palestina untuk Merdeka 

Untuk pengobatannya tentu tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi kucing tersebut.

Jika disebabkan oleh adanya infeksi, maka akan diobati dengan antibiotik. Dengannya saraf akan dapat tumbuh kembali dan membaik seiring dengan waktu dan perawatan yang intensif.

Jika dokter mendiagnosis cedera, maka akan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk masa pengobatan.

Baca Juga: Sevilla vs Inter Milan: Fakta Menarik Kedua Tim Sebelum Laga Final Europa League

Baca Juga: Doa Menjenguk Orang Sakit Lengkap dengan Lafal Arab, Latin dan Terjemahan Artinya

Dan mereka biasanya akan meresepkan obat anti-inflamasi untuk mengurangi tekanan di area tulang belakang.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Wagwalking


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x