Hati–Hati Makanan Ini Memberikan Dampak Buruk untuk Perut

- 22 Februari 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi makanan daging yang berdampak buruk buat perut
Ilustrasi makanan daging yang berdampak buruk buat perut /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi/

SEMARANGKU - Ada beberapa makanan yang memeang meberikan dampak buruk bagi kesehatan perut kita.

Makanan yang tak sehat tersebut bisa membuat efek yang kurang bagus bagi prut karena ada dampak negatif.

Dampak negatif dari makanan yang kita makan sebenarnya ada banyak namun kadang masih bisa ditolerir oleh perut kita.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana Bersama dengan Shopee Indonesia Bantu Sediakan Air Bersih untuk NTT

Kesehatan jadi salah satu hal penting yang perlu kita jaga. Dari berbagai organ dan sistem tubuh yang sering mengalami masalah adalah pencernaan.

Ketika perut terganggu, maka bakteri pada usus yang keluar dapat menimbulkan peradangan dan berat badan berlebih.

Mulai Jaga Kesehatan Perutmu

Makanan merupakan faktor utama yang dapat menganggu kinerja sistem pencernaan.

Baca Juga: Memasuki Pekan Kedua Jateng Bebas Zona Merah, Ganjar Pranowo: Jangan Tergesa Tutup Layanan Covid-19

Dari makanan yang berada di pinggir jalan, cepat saji atau yang dipanggang ketika proses pembuatannya kurang baik, maka perut akan mengalami masalah.  

Namun, meskipun kita rutin makanan sehat, jika pilihan seratnya terlalu tinggi, hal itu bisa mempengaruhi saluran pencernaan.

Beberapa kandungan yang perlu diperhatikan dalam menjaga keseimbangan pencernaan Karbohidrat

Karbohidrat menjadi kebutuhan yang wajib dikonsumsi untuk memberikan energi pada tubuh. Meskipun beberapa hal menganggap jika karbohidrat memberikan dampak buruk.

Baca Juga: Yulianto Prabowo: Pedagang Pasar Klewer Solo Divaksin Tanggal Ini, Siap-Siap!

Aviva Romm, spesialis kesehatan mengatakan bahwa karbohidrat kompleks seperti ubi jalar, labu dan beras merah selama tidak dimakan berlebihan, maka dapat bermanfaat dalam menjaga lemak perut tetap rendah.

Sebenarnya masalah yang sering terjadi pada karbohidrat adalah ketika kita memakan karbohidrat sederhana seperti roti dan nasi.

Makanan ini yang menyebabkan lonjakan gula dan insulin. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin dan peradangan.

Baca Juga: Elsa Resmi Ditahan Polisi, Mama Sarah Justru Bilang Begini, Ikatan Cinta 22 Februari Malam Ini

Lemak

Ada tiga perbedaan jenis lemak pada makanan yaitu lemak trans, lemak jenuh dan lemak omega6.

Food and Drug Administration memiliki peraturan di buku untuk menghilangkan lemak dalam jangka beberapa waktu.

Selain itu, beberapa produsen mengajukan petisi kepada FDA sebagai perpanjangan, mereka masih menggunakan lemak trans hingga tahun 2021.

Baca Juga: Elsa Resmi Ditahan Polisi, Mama Sarah Justru Bilang Begini, Ikatan Cinta 22 Februari Malam Ini

Larangan untuk lemak trans dan penggunaan minyak olahan asih diperbolehkan sehingga mereka dapat menghasilkan makanan olahan.

Lemak trans biasanya ditemukan pada makanan yang dipanggang dan digoreng. Resiko dari kandungan ini adalah penyakit jantung.

Sedangkan untuk lemak baik berada di minyak zaitun dan alpukat. Jenis lemak ini bermanfaat untuk menjaga fungsi sel dan mencegah makan makanan yang berlebihan.

Baca Juga: Permintaan Reyna Buat Andin dan Aldebaran Bikin Tersipu Malu Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini 22 Februari

Daging Olahan

Jenis makanan itu tergolong enak, namun tinggi kalori dan lemak jenuh. Tidak hanya berbahaya untuk perut, makanan ini bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, daging olahan sulit dicerna sehingga mereka akan bertahan lebih lama di dalam usus. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kandungan serat yang tepat untuk pencernaan.

Gorengan

Sering dianggap sebagai makanan yang merakyat, gorengan jadi makanan favorit untuk beberapa orang. Namun, makanan yang digoreng cenderung berdampak pada perut sehingga menyebaban refluks asam dan mulas.

Baca Juga: Pengendara Waspada Ada 27 CCTV Siap Tindak Pelanggar Lalin di Jateng, Ini Titik Lokasi Speedcam atau ETLE

Tidak hanya itu, makanan yang digoreng membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna karena kandungan lemaknya tinggi karena menyebabkan lemak perut. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Thehealthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x