Peneliti Singapura Ungkap Pengaruh Covid-19 Pada Ibu Hamil, Bayinya Terinfeksi Juga?

- 19 Desember 2020, 18:10 WIB
ilustrasi ibu hamil.
ilustrasi ibu hamil. /Leah Kelley/pexels.com/@leah-kelley-50725

SEMARANGKU - Lembaga riset asal Singapura, Singapore Obstetrics and Gynaecology Research Network melakukan sebuah penelitian tentang pengaruh Covid-19 pada ibu hamil.

 

Lalu, bagaimana dengan ibu hamil yang positif Covid-19, apakah cabang buah hati (bayi) juga dinyatakan terinfeksi juga?

Hal ini diungkapkan oleh peneliti asal Singapura tentang pengaruh Covid-19 pada ibu hamil tersebut melibatkan 16 perempuan hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Teroris Kuasai Pelabuhan Cirebon, Marinir Langsung Turun Tangan, Ini Hasilnya!

Baca Juga: Kabar Gembira, Budaya Indonesia Ini Masuk Warisan Dunia UNESCO

Dari hasil riset penelitian tersebut, 16 perempuan hamil itu menunjukkan tidak ada bukti virus dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayinya.

Bahkan bayi yang lahir dari pasien positif memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2, virus corona jenis baru penyebab COVID-19.

Seluruh bayi yang lahir memiliki antibodi COVID-19 pada tubuhnya padahal mereka tidak punya riwayat tertular penyakit. Sejauh ini, peneliti belum dapat menyimpulkan seberapa kuat antibodi yang ditemukan pada bayi tersebut.

Baca Juga: Link Live Streaming Atletico Madrid vs Elche Gratis di TV Online - La Liga Spanyol Pukul 20.00 WIB

Baca Juga: Solo Akan Punya Laboratorium Anti Doping Kelas Dunia, Dibangun di Rumah Sakit ini

Beberapa dokter di China sebelumnya menemukan antibodi pada tubuh bayi yang lahir dari pasien COVID-19. Para ilmuwan China, melalui artikel ilmiah yang terbit di Jurnal Emerging Infectious Diseases, Oktober, menunjukkan kadar antibodi pada tubuh bayi menurun saat mereka tumbuh besar.

Dari temuan itu pun memberi pemahaman baru mengenai seluk-beluk COVID-19 yang sampai saat ini masih dipelajari oleh para ahli di dunia.

"Hasil penelitian ini cukup meyakinkan," kata Singapore Obstetrics and Gynaecology Research Network melalui pernyataan tertulisnya, dikutip dari Antara News, Sabtu, 19 Desember 2020.

Baca Juga: WOW! Telkomsel Beri Hadiah 2 HP Samsung A10s dan Uang Rp3 juta, Simak Syarat dan Cara Dapatnya

"Temuan ini menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit yang diderita para ibu hamil dan pasien COVID-19 paralel (atau sama, red)," tambah lembaga riset yang berkedudukan di Singapura itu.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengatakan perempuan hamil dapat mengalami gejala sakit yang lebih parah saat diserang beberapa penyakit dari pernapasan, misalnya Covid-19.

Namun, pihak WHO belum mengetahui secara pasti bagi ibu hamil yang positif Covid-19 juga akan menularkan virus pada bayinya saat melahirkan.

Baca Juga: Panas, Sanki Amerika Serikat Dibalas Venezuela, Donald Trump Akan Gulingkan Maduro?

Hasil riset itu menemukan beberapa ibu hamil yang diteliti mengalami gejala sakit ringan, tetapi ada juga yang mengalami gejala sakit lebih parah, khususnya mereka yang lebih tua dan kelebihan berat badan.

Walaupun demikian, dari 16 ibu hamil yang berpartisipasi dalam penelitian, tidak ada yang meninggal akibat COVID-19 dan semuanya kembali pulih.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah