Pertanyaannya, bagaimana sejarah maulid Nabi Muhammad SAW bisa menjadi tradisi di Indonesia bahkan dirayakan umat Islam di mana-mana?
Berikut Semarangku merangkum sejarah sejarah maulid Nabi Muhammad SAW dikutip dari NU Online, sebagai berikut:
Baca Juga: Untuk Pelanggan Nonsubsidi, Ini Cara Cek Apakah Dapat Keringanan Tarif Listrik PLN atau Tidak via WA
Momen kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awwal diperingati oleh Muslim di seluruh dunia dengan perayaan Maulid termasuk di Indonesia.
Khusus di Indonesia, peringatan Maulid Nabi SAW dilakukan dengan berbagai ekspresi, ada pembacaan dhiba’ atau barzanji, event, seminar, dan lainnya.
Masyarakat Jawa, misalnya, merayakan Maulid dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.
Baca Juga: Hanya Untuk Kamu! Kuota Internet Gratis 20 GB, 42 GB, 50 GB Cair Lagi, Ini Syarat dan Cara Dapatnya!
Selesai membaca Manaqib Nabi Muhammad, biasanya masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.
Umat Islam tidak hanya bergembira merayakan kelahiran Nabi, tetapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntutan yang dibawa oleh Nabi.
Bangsa Indonesia tidak hanya beragam atau majemuk dalam hal agama, suku, bahasa, seni, dan lain-lain, tetapi juga beragam dalam mengekspresikan tradisi amaliyah keagamaan seperti Maulid.