Baca Juga: Surat Al Ashr Ayat 1-3 Arab Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Lalu, Bilal terbangun dari mimpinya dan menangis sangat keras. Kemudian, saudara-saudara bilal menyuruhnya untuk berziarah ke makam Rasulullah. Dia pun mengambil untanya dan melanjutkan perjalanan dengan derai air mata.
Sesampainya di makam Rasulullah, dia pun bersimpuh dan mengatakan kerinduannya. Saat itulah, Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq menepuk pundak Bilal dan membujuknya untuk melantunkan adzan kembali. Bilal pun menyetujui permintaan Abu Bakar.
Bilal bin Rabah pun menaiki mimbar dan mengumandangkan adzan. Para jamaah pun menangis termasuk juga Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq.
Baca Juga: Surat An Nasr 1-3 Arab Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Baca Juga: 3 Doa yang Harus Dibaca Ketika Kamu dalam Kesulitan
Kemudian, sampailah pada lafaz Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah Rasulullah Bilal pun jatuh pingsan. Ketika ia tersadar, lalu mengatakan.
“Lanjutkan adzannya. Aku tidak mampu. Lanjutkan adzannya, aku tidak tahan. Aku tidak bisa,” kata Bilal. Hal inilah adzan terakhir dari sosok Bilal bin Rabah.
Menurut sejarah, Bilal bin Rabah wafat pada tanggal 20H/640M sebab wabah penyakit yang terbesar kala itu. Bilal dimakamkan di pemakaman Bab al-Saghir, Damaskus, Suriah. ***