Baca Juga: Surat Al Insyirah Ayat 1-8 Lengkap Beserta Latin dan Terjemahannya
Sejak itulah, Bilal selalu berada di dekat Rasulullah SAW. Bahkan, Bilal ikut berhijrah bersama Rasulullah ke kota Madinah. Tempat tinggalnya pun tidak jauh dari tempat tinggal Rasulullah.
Bilal menjadi Ahlul Suffah di emperan masjid Nabawi bersama para sahabat Nabi. Sementara, Rasulullah berada di sebuah bilik yang masih menyambung pada masjid Nabawi.
Selain itu, dia selalu menjaga Rasulullah ke mana pun dan di mana pun, bahkan dalam keadaan peperangan atau dalam keadaan shalat.
Baca Juga: Tragedi 10 Sura, Kisah Pembunuhan Husein bin Ali, Cucu Kesayangan Nabi
Baca Juga: Amalan Malam 10 Sura, Baik untuk Dilakukan!
Untuk mengetahui awal waktu shalat, umat Islam saat berkumpul terlebih dahulu. Pernah juga mencari alternatif lainnya seperti meniupkan terompet dan lonceng. Namun, hal tersebut tidak terwujud, sebab menyerupai tradisi kaum Yahudi dan Nasrani.
Akhirnya, sahabat Abdullah bin Zaid menawarkan kepada Rasulullah SAW agar panggilan yang baik, yaitu empat kali seruan Allahu Akbar, dua kali seruan Asyhadu allaa illaaha illallaah, dua kali seruan Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, dua kali seruan Hayya 'alashshalaah , dua kali seruan Hayya 'alalfalaah, lalu Allahu akbar Allahu Akbar Laa ilaaha illallaah.
Kemudian, Rasulullah menyetujui pendapat Abdullah dan mempercayakan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan adzan. Sebab, Bilal memiliki suara yang bagus dan begitu syahdu.
Baca Juga: Surat Al Qodr Ayat 1-5 Arab Lengkap dengan Latin dan Tejemahannya