Baca Juga: Surat Al Kautsar ayat 1-3 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Maka, Bilal pergi ke tempat yang tinggi di dekat masjid Nabawi, ia mengumandangkan adzan pertama kalinya dalam sejarah Islam dengan suara yang lantang dan merdu.
Namun, saat Rasulullah wafat, Bilal tidak sanggup untuk mengumandangkan adzan seperti biasanya. Sebab, pada lafaz Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, air matanya bercucuran sehingga menurutnya tidak kuasa melanjutkan azan.
Dirinya mengatakan, pada lafaz tersebut, kenangan lamanya bersama Rasulullah muncul seketika.
Baca Juga: Surat Quraisy ayat 1-4 Beserta Terjemahan dan Bacaan Latin
Baca Juga: Surat At Takatsur Ayat 1-8 Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Kemudian, Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq mengizinkan Bilal untuk tidak mengumandangkan adzan dan menyuruhnya pergi dari Madinah. Bilal pun pergi meninggalkan kota Madinah menuju kota Syam menaiki unta.
Berbulan-bulan Bilal berada di Syam. Sampai suatu malam, dia bermimpi bertemu Rasulullah seraya berkata.
“Alangkah keringnya hatimu, Wahai Bilal. Alangkah gersangnya hatimu, Wahai Bilal. Sudah lama kau tidak mengunjungiku. Sudah lama kau tidak bersumpah denganku. Tidak adakah rasa rindumu terhadapku wahai bilal?”
Baca Juga: Surat Al Maun Ayat 1-7 Arab Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya