pertanyaan tentang kewajiban anak berkebutuhan khusus, Ustadz Raehanul Bahraen juga menjawab,
“Jawabannya tidak, Mungkin yang dimaksud dengan kebutuhan khusus adalah anak yang cacat seperti autis, anak yang terkena sindrom down, dan sebagainya.Tidak ada kewajiban bagi dia untuk sholat dan puasa tetapi boleh kita arahkan, karena beberapa anak berkebutuhan khusus, autis, sindrom down. Mereka masih bisa ngobrol. Kita arahkan semampu kita.”, tutur Ustadz Raehanul Bahraen
Ustadz Ahmad Hawasyi dalam channel YouTube Salam TV, juga mengungkapkan bahwa orang yang autis tidak dapat memahami dakwah islam dan tidak mungkin sampai kepadanya perintah puasa. Sehingga termasuk dalam kategori orang yang tidak wajib berpuasa.
Meskipun demikian orang tua atau wali hendaknya mengarahkan, mendorong, dan mengajarkan kepada autisme dan disabilitas intelektual untuk berpuasa.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa autisme dan disabilitas intelektual yang tidak berada pada kondisi normal tidak diwajibkan untuk berpuasa.***