Kisah Nu'aiman bin Amr, Sahabat Jenaka dan Jahil Yang Membuat Rasulullah Saw Tertawa

25 Maret 2023, 20:15 WIB
Kisah Nu'aiman bin Amr, Sahabat Jenaka dan Jahil Yang Membuat Rasulullah Saw Tertawa / /Foto: Pixabay/sylviacopol0/

SEMARANGKU -  Nama Lengkapnya Nu'aiman bin Ibnu Amr bin Raf’ah. Nuaiman adalah sahabat Nabi yang jenaka, ia selalu berhasil membuat Rasulullah Saw tertawa karena tingkahnya yang humoris.

Nu’aiman bin Amr masuk Islam di kota Yatsrib, Madinah. Ia merupakan salah satu sahabat dari kalangan Anshar.

Nu’aiman termasuk sahabat yang ikut serta dalam pertempuran Badar, sehingga ia dijanjikan masuk surga seperti ashabul Badr yang lain. Rasulullah pernah mengatakan bahwa Nu’aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuat Nabi tertawa.

Kisah Nu’aiman banyak terdapat di kitab Sirah Nabi, ia dikenal sebagai sosok yang jahil pada siapa saja, termasuk pada Rasulullah Saw.

Baca Juga: DOA MALAM RAMADHAN, Ustadz Adi Hidayat: Baca Setiap Malam Ramadhan, Berpeluang Diampuni Semua Dosa

Nu’aiman juga pernah dikisahkan menjahili Utsman bin Affan r.a yang saat itu sudah diangkat menjadi khalifah.

Ibnu Majah pernah menceritakan kejahilan sahabat nabi ini. Saat itu Nu’aiman berangkat bersama sahabat untuk berdagang ke negeri Syam, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq r.a dan Suwaibith bin Harmalah r.a.

Ketika sampai di Syam, Suwaibith diamanahkan untuk menjaga makanan oleh Abu Bakar. Saat hari beranjak siang, Nu'aiman yang lapar mendatangi Suwaibith untuk meminta satu potong roti.

Baca Juga: Dzikir Pagi, Amalan yang Baik Dilakukan Untuk Mengawali Puasa Selama Ramadhan: Segera Jalankan

Namun, Suwaibith menolak memberikannya, karena ia memegang amanah untuk menjaga makanan.

Nu’aiman kemudian berjalan menuju tempat yang menjual hamba sahaya di pasar. Disana, ia mengatakan ingin menjual seorang hamba sahaya dengan harga yang murah.

Nu’aiman menawarkan pada orang-orang bahwa hamba sahayanya sempurna, hanya ada satu kekurangan, yaitu ia selalu menganggap dirinya orang yang merdeka, bukan seorang budak.

Mendengar hal itu, orang-orang tertarik membeli hamba sahaya milik Nu’aiman ini. Nu’aiman pun mengajaknya ke tempat Suwaibith berada.

Ia menunjuk Suwaibith seraya berkata, ”Laki-laki yang menjaga makanan itu, adalah hamba sahaya milikku.”

Orang tersebut lalu memberikan Nu’aiman uang, dan menjemput Suwaibith. Suwaibith yang terkejut mengatakan ia bukan seorang hamba sahaya.

Mendengar itu, si pembeli tadi memaksa Suwaibith untuk ikut dan mengatakan ia berbual, karena Nu’aiman sudah menerangkan sifatnya.

Tak lama Kemudian, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a datang dan tidak menemukan Suwaibith. Ketika ia bertanya pada Nu’aiman ia berkata, “Dia sudah ku jual, wahai Abu Bakar.”

Setelah itu, Nu’aiman menceritakan semua kejadian pada Abu Bakar. Abu Bakar pun mencari Suwaibith dan menebusnya pada orang Syam tadi.

Ketika mereka kembali, kisah ini diceritakan kembali pada Rasulullah Saw, dan Beliau tertawa bahagia hingga terlihat gigi gerahamnya di hadapan para sahabat.

Kisah Nu’aiman dan Suwaibith ini bahkan selalu diceritakan ulang Rasulullah Saw kepada para tamunya, dalam riwayat dikatakan sampai satu tahun berlalu.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler