Baca Juga: Taiwan Tambah Tak Berdaya Hadapi China, Perang Saja Belum Pesawat Tempur Jet F-5 Jatuh Sendiri
Dalam sejarahnya, Inggris merebut Pulau Hong Kong pada 1842 setelah mengalahkan China dalam Perang Candu Pertama.
18 tahun kemudian, pada 1960, Beijing dipaksa menyerahkan Kowloon, kawasan di seberang Hong Kong, setelah Perang Candu Kedua.
Untuk menguatkan kontrol di kawasan tersebut, pada tahun 1898 Inggris menyewa lahan yang sebagian besar berada di sisi utara -yang dikenal sebagai New Territories- dengan janji akan mengembalikannya kembali ke Cina dalam 99 tahun.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan BSU Gelombang 2 Bermasalah Cair ke Rekening Ini, Ayo Perbaiki
Baca Juga: Anies Baswedan Bakal Dipenjara dan Denda 100 Juta Ikut Hadir Acara Habib Rizieq? Ini Kata Polisi
Pada 1982, dimulailah perundingan yang sulit antara London dan Beijing terkait prosedur dan syarat-syarat pengembalian Hong Kong ke China. Hong Kong menerapkan sistem ekonomi dan politik yang sangat berbeda dengan China daratan.
Tepat pada 1 Juli 1997, Hong Kong kembali menjadi milik China, yang menerapkan kebijakan dua Cina untuk memberikan keleluasaan kepada Hong Kong mempertahankan sistem sosial, ekonomi, dan politiknya.
Akhirnya, China setuju untuk memerintah Hong Kong dengan prinsip 'satu negara, dua sistem' di mana Hong Kong akan mendapatkan otonomi luas, kecuali untuk urusan pertahahanan dan luar negeri selama 50 tahun setelah dikembalikan ke China.
Baca Juga: Bantuan Pemerintah Rp 1 Juta Cair, Cek Penerima di Link apb.kemdikbud.go.id, Ini Caranya