China Siaga Satu, Siapapun Menang Pilpres AS Baik Donald Trump atau Joe Biden, Tidak Menguntungkan

- 2 November 2020, 17:53 WIB
China siaga satu terkait pilpres Amerika Serikat
China siaga satu terkait pilpres Amerika Serikat /Xinhua/Li Yun

Beijing berada dalam siaga tinggi ketika perlombaan menguasai Gedung Putih yang kacau memasuki hari-hari terakhirnya ini, dengan orang dalam dan pengamat Partai Komunis memperingatkan bahwa hubungan AS-China telah memasuki salah satu masa paling tidak pasti dan berbahaya dalam beberapa dekade.

Kepemimpinan China atau Tiongkok menjadikannya prioritas untuk menghindari konfrontasi dan konflik militer dengan Washington dengan peningkatan turbulensi yang diperkirakan antara sekarang dan pelantikan pemenang pilpres pada 20 Januari nanti.

Pemilu AS sangat  ketat, Presiden Donald Trump atau pesaing partai Demokrat Joe Biden, jika kalah dengan selisih yang tipis dapat mengakibatkan krisis konstitusional yang berkepanjangan.

 Baca Juga: Gelombang 11 Kartu Prakerja Login www.prakerja.go.id, Terbatas 3 Hari Begini Tips Agar Lolos Seleksi

Hal itu akan memicu kekacauan dan kekerasan dan membuat dunia tetap gelisah, tetapi juga dapat memberikan kehidupan baru bagi konspirasi yang dirancang untuk itu. Kambing hitamnya adalah China atau Tiongkok, menurut analis keamanan dan politik China.

"Kedua kandidat memiliki bakat menggunakan China sebagai semacam samsak selama kampanye mereka dan mereka diharapkan terus memainkan kartu China-bashing, terutama setelah pemilihan," kata seorang penasihat pemerintah China yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

"Jika ada krisis atas hasil pemilu AS, itu akan menjadi periode berisiko tinggi untuk hubungan bilateral, mempertaruhkan perubahan lain menjadi lebih buruk menuju konflik, terutama di bawah pengawasan Trump," katanya dilansir Semarangku dari laman SCMP.

 Baca Juga: AS dan China Saling Modernisasi Kekuatan Militer Angkatan Laut Dominasi Pasifik, Siapa Paling Unggul

Terlepas dari keheningan yang menakutkan dari Beijing tentang pemilihan umum AS mereka secara nyata menahan diri dari komentar tentang para kandidat, khususnya untuk sebagian besar kampanye tahun 2020.

Masalah China didorong ke depan dan di tengah dalam debat presiden kedua, ketika Joe Biden menggambarkan pemimpin China. Xi Jinping sebagai salah satu "preman" yang ditawan Trump, bersama dengan Vladimir Putin dari Rusia dan Kim Jong-un dari Korea Utara.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah