Baca Juga: Raja dan Perdana Menteri Thailand Dituding Abai Terhadap Warganya
Salah satu mahasiswa yang turut memboikot, Suppanat Kingkaew (23) mengatakan Universitas Thammasat yang menjadi tempat perayaan keluluusan telah lama menjadi sarang radikalisme dan tempat pembantaian pengunjuk rasa pro-demokrasi oleh pasukan negara royalis pada tahun 1976.
"Apa pun yang bisa dilakukan agar aula tersebut ditinggalkan dengan jumlah orang yang paling sedikit," kata Suppanat kepada Reuters pada Sabtu, 31 Oktober 2020.
"Ini untuk mengirimkan pesan tidak langsung bahwa sebagian dari kita tidak senang dengan monarki dan kita menginginkan perubahan," tambahnya.***